Belasan Orang Terkena Chikungunya, Dinkes Lakukan Pengasapan

author bacasaja.id

- Pewarta

Kamis, 09 Jun 2022 16:47 WIB

Belasan Orang Terkena Chikungunya, Dinkes Lakukan Pengasapan

i

Pengasapan di Desa Tapan Kecamatan Kedungwaru untuk memutus penularan chikungunya

TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung melakukan PSM (pemberantasan sarang nyamuk) dan pengasapan di desa Tapan Kecamatan Kedungwaru.

Sebab Dinkes mendapat laporan ada 12 warga Desa Tapan yang terindikasi lumpuh akibat chikungunya.

Baca Juga: Siswi SMA di Tulungagung Melahirkan di Kamar Mandi, Bayinya Bernasib Tragis

Kepala Dinkes Kabupaten Tulungagung melalui Kabid P2, Didik Eka mengatakan laporan itu diterima sejak Senin (6/6/22) lalu.

Pihaknya lalu menindaklanjuti dengan melakukan PSM dan pengasapan di desa tersebut.

"Kita mendapat laporan dari Puskesmas Kedungwaru ada warga Desa Tapan yang terindikasi chikungunya," kata Didik, Kamis (9/6/22).

Pada Rabu (8/6/22) Dinkes melakukan penyelidikan epidemologi, dan ditemukan 12 orang positif chikungunya di dua RT.

PSM dan pengasapan dilakukan untuk memutus rantai penularan penyakit tersebut. Sebab penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes egypti aedes albolitus.

"Bersama juga dengan pemberian pengobatan masal terhadap warga yang sakit tersebut," jelasnya.

Baca Juga: Ratusan Milenial dan Tim Pemenangan Muda Tulungagung Siap Menangkan Ganjar-Mahfud

Gejala chikungunya antara lain, demam, ruam merah pada kulit, nyeri sendi, nyeri lutut, pusing, mual dan jika parah alami kelumpuhan.

"Pertolongan pertama minum air yang banyak," katanya.

Meski demikian belum ada laporan meninggal dunia akibat penyakit ini. Namun warga resah, sebab penyakit ini bisa sebabkan kelumpuhan sementara.

Sementara itu Kepala Dusun Melikan Desa Tapan, Lantur Giyono sebut jumlah warga yang terkena chikungunya terus bertambah.

Baca Juga: 2 Tersangka Korupsi Gamelan Tulungagung Ditahan

"Hari ini pas dilakukan pengasapan ada 4 lagi, sehingga total warga yang terkena chikungunya berjumlah 16 orang" tegasnya.

Menurut Lantur, kondisi ini dimungkinkan terus bertambah, sebab warga enggan lapor dan menganggap sakit biasa.

"Warga enggak lapor karena dianggap sakit biasa," terangnya.

Warga yang terkena chikungunya dilakukan perawatan di rumah. Bidan desa akan mendatangi rumah warga untuk melakukan pengobatan dan perawatan. (JP/t.ag)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU