Gerakan Tolak Vaksin Dampak dari Minimnya Sosialisasi

bacasaja.id
Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah

BACASAJA.ID - Program vaksinasi Covid-19 telah dimulai di Indonesia, merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah untuk menekan jumlah kasus terkonfirmasi positif.

Namun, pada pelaksanaannya terdapat golongan masyarakat yang menentang, hingga muncul sebuah gerakan bernama gerakan anti vaksin.

Baca juga: Jadi Polemik Dunia, Vaksin COVID-19 AstraZeneca sudah Tidak Beredar di Indonesia

Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah berpendapat bahwa gerakan anti vaksi tersebut merupakan ketidak tahuan masyarakat mengenai baik dan buruknya vaksinasi.

"Gerakan itu mungkin mereka belum mendapatkan informasi secara penuh dan keseluruhan tentang vaksin ini," katanya pada Senin (18/01/2021).

Hal tersebut disampaikan Khusnul seusai mengikuti rapat ke dua bersama Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya, Ketua Bagian Pemerintahan, dan Pembina Pengurus Daerah Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (Persakmi) dalam pembahasan mekanisme vaksinasi di Kota Surabaya.

Menurutnya, Pemerintah harus segera melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Kota Surabaya, sehingga gerakan penolakan vaksinasi tersebut tidak meluas akibat dari pemahaman masyarakat yang kurang.

Baca juga: Ratusan Keluarga Nelayan Menerima Vaksinasi Covid-19

"Mari menyampaikan secara bijak, jangan sampai yang melakukan gerakan itu memang mereka ini tidak tahu atau mungkin ada informasi yang belum di dapat. Vaksin ini menjadi sangat penting dalam rangkah menghadapi dan menanggulangi covid ini," jelas politikus PDI - Perjuangan ini.

Lanjutnya, Khusnul menerangkan bahwa herd imunity yang terbentuk nantinya tidak akan mudah terpapar virus. Maka seluruh elemen harus ikut untuk mengendalikan Covid - 19 ini.

"Kita semua harus fokus bagaimana memberikan informasi, sosialisasi, edukasi kepada masyarakat hingga tingkat RT/RW, Kader dan kepala rumah tangga agar mendapatkan info terkait vaksinasi," tegasnya.

Baca juga: Hati-hati, Belum Divaksin Lebih Beresiko Terpapar Covid-19

Nantinya, seluruh lapisan mayarakat akan mendapatkan vaksin hingga Marer 2022. Sebab saat ini sedang didata dan di pastikan total keseluruhan calon penerima vaksin.

Sebelumnya, pada sasaran vaksinasi tahap pertama yang telah melakukan daftar ulang hingga 16 Januari 2021 lalu sebanyak 1.945, yang telah mendapat vaksinasi sebanyak 1.652, dan tidak lolos skrining kesehatan sebanyak 323.

"Ini masih proses terus, karena data tersebut berkembang. Ada aplikasi yang diciptakan untuk memantau warga Kota Surabaya yang mendapatkan vaksin nantinya beserta lokasinya. Kita tunggu sambil menerapkan prokes," tandasnya. (byta/rga)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru