BACASAJA.ID - Bencana selalu meninggalkan beban psikologis para korbannya. Tidak terkecuali korban banjir di Dusun Beluk, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang. Karena itulah, trauma healing kerap dilakukan kepada mereka, terutama pada anak-anak.
Seperti dilakukan Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Jombang. Trauma healing yang digelar ormas ini pada Minggu (07/02/2021) mendapatkan tanggapan positif.
Ketua GPK Jombang H Mujtahidur Ridho menjelaskan tentang perlakuan yang diberikan pada anak-anak. Pihaknya memberikan terapi bermain dengan tujuan meningkatkan kebahagiaan pada anak korban bencana dan menurunkan tingkat kecemasan anak terhadap peristiwa bencana banjir. Kegiatan ini juga sebagai wadah anak mengekspresikan emosinya dan meningkatkan dukungan sosial pada korban bencana.
Gus Edo, sapaan akrab H Mujtahidur Ridho mengatakan, trauma healing tersebut dilakukan khusus untuk anak-anak yang saat itu tengah dilanda bencana banjir. "Tujuannya untuk menghilangkan traumatik terkait bencana kala itu," ujar dia dikutip Senin (8/2/2021).
Ia menambahkan harapan dilakukan pemulihan psikologi ini agar anak-anak dapat kembali bersemangat untuk menikmati keadaan lingkungan sekitarnya dengan bermain tanpa ada rasa takut dengan kejadian yang sudah terjadi.
Dan dalam rangka mencegah terjadi kembali bencana banjir, melalui upaya nyata GPK Jombang menghijaukan kawasan Dusun Beluk dengan pencanangan penanaman pohon.
Budaya sadar menanam pohon harus dilaksanakan sejak dini, sehingga lingkungan kehidupan kita tetap berperan sebagai penyangga sistem kehidupan alam dan sumber kesejahteraan masyarakat.
Setelah melakukan aksi penanaman pohon, GPK Jombang bersama warga Dusun Beluk melakukan tradisi liwetan dengan tujuan melestarikan kebudayaan dan mempererat persaudaraan antar sesama. (Ftr)
Baca juga: Kepala BPBDJombang Klarifikasi Polemik Distribusi Bantuan Banjir
Editor : Redaksi