Polemik RS Covid Siloam, Komisi C DPRD Surabaya: Cari Lahan Lain Saja

bacasaja.id
Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Baktiono.

BACASAJA.ID – Komisi C DPRD kota Surabaya turut menanggapi rencana dibukanya Rumah Sakit Covid-19 Siloam, di lingkungan City of Tomorrow (Cito) Mall-Surabaya.

Ketua Komisi C, Baktiono mengatakan, untuk saat ini, pihak swasta maupun Pemerintah yang akan membangun rumah sakit khusus penanganan Covid-19 merupakan hal yang sangat bagus.

Baca juga: Polemik RS Covid -19 Cito, Pemkot Surabaya Pastikan Tak Beri Izin

Sebabnya, turut berperan dalam penanggulangan Covid-19, apalagi anggaran Covid-19 sesuai Perpu No.1 tahun 2020 ditanggung oleh pemerintah.

“Permasalahannya, Siloam mengoperasikan rumah sakit khusus Covid-19 di Surabaya, adalah bangunan yang sudah ada di tengah-tengah warga masyarakat apartemen Cito Mall, yang sudah menghuni apartemen dan melakukan transaksi perdagangan di Cito Mall. Ini jelas tidak diperbolehkan," ujarnya di Surabaya, Selasa (9/2/2021).

Lanjutnya, RS Siloam yang merupakan anak perusahaan Lippo Group, bila ingin membangun rumah sakit khusus Covid-19 sebaiknya, membangun ditempat yang baru, bukan di Cito Mall.

Baca juga: DPRD Surabaya Minta Siloam Lengkapi Perizinan RS Covid-19 Mall Cito

“Kan masih banyak lahan di Surabaya yang kosong, di sekitar Jl. Juanda misalnya. Atau Lippo Group bisa akuisisi rumah sakit yang tidak operasional lagi seperti Internasional Hospital di daerah PTC Surabaya Barat sana, bukan bangunan yang sudah ada penghuninya atau warga apartemen Cito Mall," tegasnya.

Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan, bangunan yang bersebelahan dengan Cito Mall adalah hunian apartemen, dan untuk hotel, sehingga banyak warga yang sudah membeli unit room di situ.

"Karena warga atau pembeli unit apartemen Cito Mall tentu sangat senang jika huniannya berdampingan dengan hotel. Tapi tiba-tiba manajemen RS Siloam merubah hotel akan dijadikan RS Khusus Covid-19," tuturnya.

Baca juga: Siloam Hospital Group bakal Lengkapi Izin RS Darurat Covid di Mal Cito

Menurutnya, sekelas Siloam dari grup Lippo seharusnya mencari lahan baru dan membangun gedung baru untuk rumah sakit khusus Covid-19, bukan gedung yang sudah dihuni warga apartemen.

“Sekelas Lippo Group mosok ga punya duit bangun rumah sakit di lahan baru. Jadi kami minta sebaiknya Siloam cari lahan baru saja, jangan di Cito Mall. Ini jelas penyalahgunaan peruntukan, dari hotel jadi rumah sakit, khusus Covid-19 lagi. Jadi kami minta Siloam dalam hal ini Lippo Group harus kembali ke kesepakatan awal dengan pembeli unit room, atau warga penghuni apartemen," pungkasnya. (byta/rg4)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru