BACASAJA.ID - Tujuh korban longsor di Desa Ngetos Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, hingga Rabu (17/2/2021) siang belum juga ditemukan. Tim Basarnas Jawa Timur memfokuskan pencarian di sektor A (bagian utara) lokasi bencana longsor.
Kepala Basarnas Jatim Hari Adi Purnomo mengatakan pencarian di Sektor A setelah pihaknya mendengarkan informasi dari Kepala Dusun dan arga yang selamat
Baca juga: Bhayangkari dan Persit Kartika Bersinergi Bantu Korban Bencana Alam
"Dmungkinkan korban yang masih dalam pencarian dalam sektor A, sebelah utara. Kami tidak tahu, ketika longsor itu terjadi menimpa korban larinya kemana atau didorong kemana. Namun, kami tetap di sektor A, dimaksimalkan," ungkap Hari Adi Purnomo.
Untuk pencarian para korban, petugas gabungan dari Basarnas, BPBD Kabupaten Nganjuk, TNI/Polri serta relawan memanfaatkan eskavator. Ada lima unit eskavator yang dioperasionalkan. Selain itu, juga ada bantuan dari anjing pelacak, dengan harapan posisi korban segera ditemukan.
"Pola sama, mengandalkan kekuatan eskavator. Kalau manual tidak akan mampu dengan timbunan tanah lengket itu," sebut Hari dikutip dari Antara.
Baca juga: Nganjuk Terancam Longsor Lagi, Bukit di Lereng Gunung Wilis Retak
Ia juga mengaku saat proses pencarian para korban tersebut kesulitannya adalah tanahnya labil dan agak gembur. Hal itu efek dari hujan yang setiap hari terjadi. Bahkan, saat proses pencarian air juga masih mengalir. Pihaknya memang mengkhawatirkan terjadinya longsor susulan. Namun, sampai saat ini hal itu tidak terjadi.
"Sementara ini aman. Karena kami juga antisipasi cuaca mulai gelap sudah langsung pasukan kami geser. Memang tanahnya gembur, untuk itu, operator dari eskavator kita berikan briefing (pengarahan) tentang safety (keamanan) bagi mereka," papar dia.
Baca juga: Pengungsi Korban Longsor Keracunan Massal, Diduga Usai Makan Mie
Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat mengatakan petugas juga terus berupaya keras mencari para korban. Dalam musibah yang berlangsung pada Minggu (14/2) itu terdapat delapan rumah warga tertimbun.
Selain itu, dua rumah lainnya mengalami kerusakan. Jumlah penduduk yang terdampak adalah 186 orang. Dari jumlah itu, 21 orang tertimbun tanah longsor tersebut. Sementara itu, untuk hasil pencarian pada Selasa (16/2) dari 21 orang yang sebelumnya dinyatakan hilang terdapat 14 orang sudah ditemukan. Dari jumlah 14 orang itu, dua orang selamat sedangkan sisanya meninggal dunia. (ded/nta/L1)
Editor : Redaksi