Sepi Peminat, Vaksinasi Covid-19 Pedagang Pasar di Tulungagung

bacasaja.id
Pelaksanaan vaksinasi tahap dua diberikan pada pedagang di Pasar Ngemplak, Kab. Tulungagung.

BACASAJA.ID - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap dua dimulai sejak Rabu (23/2/2021) lalu. Salah satu sasarannya adalah pedagang pasar yang jumlahnya mencapai 12 ribu orang.

Untuk tahap awal vaksinasi tahap dua diberikan pada pedagang di Pasar Ngemplak. Sayangnya, pelaksanaan vaksinasi tahap dua di pasar grosir terbesar di Tulungagung ini minim antusias dari pedagang.

Baca juga: Jadi Polemik Dunia, Vaksin COVID-19 AstraZeneca sudah Tidak Beredar di Indonesia

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung, Kasil Rokhmat mengatakan ada salah informasi terkait vaksinasi Covid-19 tahap 2 ini, sehingga jumlah pedagang yang ikut vaksinasi tak sebanyak data yang diberikan.

“Mepetnya waktu koordinasi, jadi waktu yang dikirim ke kita data pemilik kios, sementara yang jualan belum tentu pemilik kios,” kata Kasil dikutip Kamis (25/2/2021).

Permasalahan ini sudah diatasi dengan memperbolehkan pedagang menerima vaksinasi hanya dengan menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja. “Menunjukkan KTP saja sudah bisa dilayani, sehingga cakupannya luas,” katanya.

Baca juga: Ratusan Keluarga Nelayan Menerima Vaksinasi Covid-19

Dirinya tak memungkiri pasar merupakan lokasi rawan penularan Covid-19, namun tidak bisa ditutup lantaran merupakan sentra ekonomi. Maka dari itu pasar menjadi fokus dari vaksinasi. “Pedagangnya 1.041, pengunjungnya bisa berkali-kali lipat,” jelasnya.

Khusus untuk Pasar Ngemplak, pengunjung pasar mencapai 10 ribu tiap harinya. Target awal pemberian vaksin Covid-19 bagi pedagang pasar Ngemplak dilakukan 3 hari, namun rencana itu bakal diperpanjang, mengingat kondisi seperti hari ini yang tidak terlalu banyak.

Baca juga: Hati-hati, Belum Divaksin Lebih Beresiko Terpapar Covid-19

“Padahal kita sudah mendekatkan pelayanan agar tidak terganggu aktifitas dagangnya. Untuk tahap awal ini ada sebanyak 8200 an pedagang yang divaksin," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar, Imroatul Mufidah menjelaskan ada sekitar 9 ribuan pedagang di Tulungagung. Sayangnya, di hari pertama vaksinasi Covid-19 bagi pedagang, masih kurang diminati. “Besok akan kita data lagi, mana yang sudah vaksin mana yang belum,” katanya. Untuk yang menolak vaksin, dirinya mengancam akan melarang untuk berdagang di pasar (Noyo).

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru