BACASAJA.ID - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, akan memaksimalkan tujuh titik penyekatan di perbatasan Jawa Timur.
Bagi masyarakat Jawa Timur yang tetap nekat mudik, akan dikarantina selama lima hari.
Baca juga: Wali Kota Eri Cahyadi Imbau Warga Laporkan Rumah Kosong Saat Mudik Lebaran 2025
"Dalam Inmendagri Nomor 9 tahun 2021 itu ada klausul kalau ada yang nekat melakukan mudik akan dikarantina 5 x 24 hari dan membayar denda," ujar Khofifah di Gedung Rupatama Mapolda Jatim, Rabu (21/4/2021).
Aturan itu terdapat pada poin ke-14 huruf b Inmendagri 9/2021. Karantina menjadi sanksi bagi masyarakat yang nekat melakukan perjalanan lintas provinsi/kabupaten/kota tanpa dokumen administrasi perjalanan.
Pada poin yang sama huruf c menyebut, masyarakat yang akan melalukan perjalanan harus menunjukkan identitas diri disertai surat izin bertanda tangan kepala desa atau lurah.
Tidak hanya itu, beberapa titik penyekatan juga sudah disiapkan proses putar balik. Bukan ke kampung halaman, melainkan ke daerah asal sebelum mudik.
"Itu semua upaya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujar dia.
Baca juga: Rayakan Kebahagiaan Lebaran, AkzoNobel Berangkatkan 750 Mitra Dulux Mudik
Tujuh titik penyekatan yang ditempatkan di perbatasan Jawa Timur diantaranya, di Tuban-Rembang, Bojonegoro-Cepat, dan Ngawi Mantingan-Sragen.
Kemudian perbatasan Magetan-Karanganyar, Pacitan Donorojo-Wonogiri, Jalur Tol Ngawi-Solo, dan Pelabuhan Ketapang Banyuwangi-Gilimanuk Ba
Menurutnya, penyebaran Covid-19 masih belum berhenti, serta berdasarkan data Kapolri dalam rapat yang dilakukan Forkopimda Jatim, terdapat 48,3 persen lansia yang berpotensi meninggal jika terpapar virus Covid - 19.
Baca juga: Takut Maling dan Kebakaran? Ini Tips Mudik Lebaran 2025 Agar Rumah yang Ditinggal Tetap Aman
"Kalau kita menyayangi keluarga, terutama yang paling sepuh, data dari Pak Kapolri perlu kita ingat," tutur dia.
Walaupun kasus terkonfiramasi positif Covid - 19 di Jatim sudah melandai, ia meminta masyarakat bersabar. Sebab, terjadi tren gelombang ke tiga penularan di beberapa negara.
"Masyarakat Jawa Timur yang sedang merantau saya minta bersabar sedikit lagi," pungkas Khofifah. (Ads/byta)
Editor : Redaksi