Hadapi COVID-19, Pemkot Gelar Istigasah, Wali Kota Eri: Doa Saya Satu, Sembuhkan Warga Surabaya

bacasaja.id
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat istigasah, Kamis (02/7/2021).

BACASAJA.ID - Pemkot Surabaya menggelar istighosah dan doa bersama melalui daring dan luring. Doa bersama ini untuk melengkapi dorongan spiritual dalam upaya menyelesaikan pandemi Covid-19.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi juga nampak meneteskan air mata. Terutama, saat dia memimpin langsung doa di akhir rangkaian acara.

Baca juga: Identitas Visual "Surabaya City of Heroes" Resmi Dapat Pelindungan Hak Cipta

Seluruh Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkup pemkot tampak hadir di balai kota. Sedangkan untuk pegawai lain beserta jajaran kecamatan dan kelurahan, mengikutinya melalui daring.

Agenda istigasah itu diisi dengan pembacaan Surat Yasin, Tahlil dan doa yang dipimpin Ustadz Azis Muslim.

Eri mengatakan, bahwa istigasah dan doa bersama ini merupakan bentuk ikhtiar untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Doa bersama ini akan digelar rutin setiap hari Kamis setelah Salat Ashar dan diikuti seluruh PD di pemkot beserta pengurus RT/RW dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK).

"Insya Allah setiap Kamis di Pemkot Surabaya itu semuanya melalui zoom dengan RT/RW dan LPMK dan seluruh warga itu melakukan pembacaan Suratul Yasin, setelah Salat Ashar. Kita doa bersama, setelah itu Jum'at pagi kita ada Khotmil Quran," kata Eri, Kamis (1/7/2021).

Baca juga: Hindarkan Masyarakat Dari Jeratan Pinjol, BPR SAU Surabaya Tawarkan Bunga Kredit Lebih Rendah

Dia menyebut, saat ini sudah banyak warga Surabaya yang meninggal karena Covid-19. Karena itu, perlu adanya dorongan spiritual di samping ikhtiar dunia untuk menyelesaikan pandemi ini.

"Dengan istighfar yang kita lakukan melalui pembacaan Surat Yasin, pengajian setiap Kamis dan Jum'at, semoga musibah Covid-19 ini bisa ditarik dari kota Surabaya. Dan saudara yang sakit diberi kesehatan, yang sehat Insya Allah terus sehat. Itu saja," harapnya.

Menurutnya, pandemi yang berlangsung hampir dua tahun ini bisa saja cobaan atau musibah dari Tuhan. Sehingga perlu dorongan dhohir dan batin untuk menyelesaikannya.

Baca juga: Eri Cahyadi Sharing Optimalisasi PAD Bersama Wali Kota Lubuk Linggau

"Mungkin kita harus introspeksi diri. Kejadian ini bisa cobaan, bisa musibah. Kenek opo dicoba (kena apa diuji), karena mungkin kita banyak dosa. Kita sudah lupa. Banyak lupa dengan Gusti Allah. Sehingga kita mendekatkan diri lagi permohonan maaf kepada Gusti Allah. Ampunan dosa dengan istighfar," imbuhnya.

Bahkan, dia mengaku rela, apabila jabatannya itu ditukar dengan kesehatan untuk seluruh warga Surabaya. Baginya, tidak ada yang bisa dibanggakan ketika harus melihat warganya susah.

"Dalam hati tadi saya bilang, Ya Allah jika bisa ditukar dengan jabatan saya tidak apa-apa, yang penting warga Surabaya sehat kabeh (sehat semua). Sebagai pemimpin, saya lilo (rela) menerima semuanya. Saya ikhlas menerimanya. Tapi doa saya hanya satu, sembuhkan warga Surabaya," pungkasnya. (byta)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru