BACASAJA.ID- Ditengah lonjakan kasus Covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung pastikan obat penunjang Covid-19 di Kabupaten Tulungagung dalam kondisi aman.
Kepala Dinkes Tulungagung melalui Kepala Seksi (Kasi) Perbekalan Medis dan Kefarmasian Dinkes Tulungagung, Masduki ungkapkan obat-obatan ini dalam pengawasan pihak Kepolisian.
Baca juga: Hati-hati, Belum Divaksin Lebih Beresiko Terpapar Covid-19
“Jadi setiap hari kami juga melaporkan sediaan yang ada ke Satrekrim (Polres Tulungagung),” terang Masduki, Selasa (6/7/2021).
Obat-obatan vital ini mayoritas dalam pengadaan Dinas Kesehatan (Dinkes). Pengawasan dimaksudkan agar tidak terjadi kekosongan obat dan terjadi lonjakan harga melebihi HET (harga Eceran Tertinggi).
Obat untuk covid-19 yang diawasi meliputi Favipiravir, Remdesivir, Oseltamivir, Intravenous Immanuglobin, Ivermectin, Tocilizumab dan Azithromiycin.
Seluruh stok obat-obatan itu terpantau dalam kondisi aman untuk kebutuhan penanganan covid-19 di Tulungagung.
“Di 10 apotek yang kami cek, memang tidak ada sediaan. Tapi semua ada dalam sediaan Dinkes,” ujar Masduki.
Sedang untuk kebutuhan cairan infus yang sepenuhnya berada di layanan kesehatan seperti rumah sakit juga terpantau aman.
Untuk ivermectin yang belakangan viral lantaran dianggap manjur untuk mengobati covid-19, tak ditemukan di apotek-apotek di Tulungagung.
Ketersediaan Ivermectin ini sempat dikhawatirkan, karena terjadi pembelian massif di masyarakat.
“Jika ada masyarakat mendapatkan Ivermectin, kemungkinan beli secara online. Karena dari 10 apotek yang kami datangi, obat ini tidak tersedia,” sambung Masduki.
Baca juga: Banyak Kasus Covid-19 Di Sekolah, Dinkes Lakukan Tes Usap Masal
Penggunaan Ivermectin untuk pengobatan covid-19 memang dianggap manjur, namun masyarakat tidak bisa menggunakan sembarangan.
Ivermectin merupakan obat keras yang penggunaannya harus dalam pengawasan tenaga kesehatan.
Jika digunakan sembarangan, obat ini bisa sebabkan pembengkakan, gagal ginjal dan Steven Jhonson Syndrom yang salah satu gejalanya membuat kulit mengelupas. Masyarakat diminta untuk menunggu hasil uji klinis obat ini.
Dinas Kesehatan juga telah memberi peringatan agar apotek tidak menjual obat ini sembarangan.
“Izinnya Ivermectin adalah untuk obat cacing. Dosisnya juga satu per tahun,” ungkap Masduki.
Baca juga: 3 Pegawai Positif Covid-19, Lapas Tulungagung Lockdown
Di pasaran, ada dua mereka obat ini yang beredar luas, yaitu Ivermectin Generic dan Invarmac.
Ivermectin belakangan banyak dijual secara online, seiring banyaknya kabar efektivitas obat ini untuk mencegah dan mengobati infeksi virus corona.
Di pihak lain pengusaha apotik, Yudha Candra mengaku tidak menyediakan obat serupa ivermectin atau obat-obatan untuk pengobatan covid-19.
Pasalnya obat-obatan ini kurang diminati oleh masyarakat.
Masyarakat cenderung memilih vitamin untuk meningkatkan imunitas. Sayangnya, meski banyak peminat, vitamin sulit didapatkan.
“Kita juga kesulitan untuk mendapat barangnya,” pungkas pria bertubuh tambun itu. (Noyo/JP).
Editor : Redaksi