Penundaan Liga PT LIB tak Jelas Juntrungannya, Begini Usul Persebaya Gelar Kompetisi di Tengah Pandemi

bacasaja.id
Manajer Persebaya Candra Wahyudi.

BACASAJA.ID - Ketidakpastian bergulirnya kompetisi sepak bola nasional membuat manajemen Persebaya Surabaya mendesak PT Liga Indonesia Baru (LIB) menerbitkan keputusan definitif.

Pasalnya, keputusan PT LIB yang menunda kick off kompetisi tidak jelas alias menggantung, sampai kapan Liga Indonesia ditangguhkan.

Baca juga: Prediksi Persik vs Persebaya Hari Ini: Bajol Ijo Siap Terkam Macan Putih agar Bisa Gusur Dewa United

Desakan manajemen Persebaya itu bukannya tanpa alasan. Penundaan kompetisi sepak bola nasional berimbas pada kontrak pemain dan sponsor. Kalau liga tidak jelas juntrungannya, jelas memberi beban tambahan bagi klub.

"Kami sudah kirim surat resmi ke LIB. Minta agar segera ada keputusan definitif. Jangan biarkan mengambang seperti musim lalu. Ujungnya, kompetisi tidak jalan," tukas Manajer Persebaya Candra Wahyudi, dikutip Sabtu (17/7/2021).

Surat itu, kata Candra, dikirim sebagai balasan dari surat LIB nomor 130/LIB-KOM/VII/2021. Surat tanggal 14 Juli 2021 tersebut berisi informasi penundaan kompetisi Liga 1 pada Agustus 2021.

Kata Candra, surat PT LIB itu tidak jelas dan mengambang. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa kompetisi ditunda pada Agustus 2021 atau setidak-tidaknya sampai grafik Covid-19 melandai.

"Kami menilai pernyataan ini tidak jelas. Apa paramaternya? Apa dasar menilai grafik Covid-19 melandai? Apakah LIB telah berkoordinasi dengan pihak berwenang terkait hal ini?" tanya Candra.

Baca juga: Arema FC vs Persebaya Surabaya Hari ini: Bajol Ijo Bertekad Raih 3 Poin

"Misalnya, dikatakan melandai jika angka kasus harian di bawah 1O ribu. Sementara situasi sekarang lebih dari angka itu. Tanpa parameter yang jelas, kita tidak bisa mengukur. Hal itu menimbulkan ketidakpastian nasib kompetisi," tambahnya.

Kegagalan menggelar kompetisi tahun lalu seharusnya menjadi pelajaran. Tidak tegasnya PT LIB memutuskan sikap membuat situasi mengambang yang pada ujungnya ternyata tidak ada kompetisi.

"Jangan sampai hal yang sama terulang tahun ini. Jika sampai akhir Agustus 2021 belum ada kepastian, kami mengusulkan segera diputuskan nasib kompetisi secara definitif. Ini lebih baik daripada membiarkan mengambang tanpa kepastian," tegas Candra.

Kalaupun Agustus bisa jalan, sambung Candra, Persebaya berharap kompetisi tidak molor. Tetap berakhir pada Maret 2022, seperti yang dijadwalkan semula.

Baca juga: 10 Pemain Persebaya Kalahkan Madura United, Flavio Silva Jadi Pahlawan 

Ini berkait dengan durasi kontrak pemain. Begitu juga dengan sponsor. Kalau sampai molor, tentu akan memberi beban tambahan bagi klub.

"Menurut hemat kami, masih sangat memungkinkan untuk menggelar kompetisi pada periode Agustus 2021 sampai Maret 2022. Salah satu opsinya bisa dengan memangkas masa jeda antar series saat kompetisi berjalan dengan sistem semi bubble to bubble," usul Candra.

"Memampatkan jadwal dari satu pertandingan setiap minggu, menjadi tiga pertandingan dalam dua minggu juga bisa dilakukan dan masih sangat memungkinkan. Mengacu pada Piala Menpora 2021," tandasnya. (*/rg4)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru