RW di Surabaya Ini Terapkan Rumah Sehat Jauh sebelum Kebijakan Wajib Isoter Berlaku: RW 8 Perum Babatan Pratama Wiyung (1 dari 2)

bacasaja.id
Tempat Isolasi

BACASAJA.ID - Sebelum Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerbitkan kebijakan tentang penyiapan ruang isolasi atau rumah sehat di tingkat kelurahan, ternyata sejumlah RW di Kota Surabaya sudah menyiapkan ruang isolasi mandiri bagi warganya.

Ruang isolasi mandiri yang terletak di lingkungan mereka biasanya digagas dengan dasar gotong-royong demi melindungi dan menyelamatkan warga. Alhasil, warga yang terpapar Covid-19 tidak merasa dikucilkan, malah merasa dilindungi oleh warganya sendiri.

Baca juga: Satgas Covid-19 Kecamatan Mojowarno Jombang Evakuasi 5 Pasien Positif ke Rumah Sehat

Beberapa RW yang sudah sejak lama mempersiapkan ruang isolasi mandiri itu terdapat di RW 8 Perum Babatan Pratama, Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung, Surabaya. Di RW ini, ada sebuah bangunan yang dijadikan posko Kampung Tanggung Wani Jogo Suroboyo. Posko inilah yang kemudian dijadikan tempat isolasi warga sekitar yang terpapar Covid-19.

BACA JUGA: Tokoh Masyarakat Dukung Pemkot Surabaya Dirikan Rumah Sehat, tapi dengan Catatan Ini

“Tempat isolasi ini sudah sejak tahun lalu, dan sudah ada tiga pasien yang dirawat di tempat ini, termasuk salah satu warga yang sampai saat ini masih menjalani isolasi di tempat ini. Itu ada salah satu warga kami yang menjalani isolasi di dalam, sudah sekitar 10 harian,” kata Ketua RW 8 Riyan Suhariyadi ketika meninjau tempat isolasi itu, Selasa (27/7/2021).

Ia mengaku sengaja menjadikan posko itu menjadi tempat isolasi karena akhir-akhir ini rumah sakit banyak yang penuh dan rumah warga itu tidak memungkinkan untuk dijadikan tempat isolasi, sehingga disediakan di tempat tersebut. Selain itu, ia juga mengaku tidak ingin mengucilkan warganya yang terpapar Covid-19.

“Kami tidak ingin warga yang terpapar itu merasa dikucilkan dan merasa dibuang hanya karena terpapar Covid-19. Bagi kami, siapapun bisa terkena virus ini, artinya ini bukan aib, sehingga kami bersama-sama merawat warga itu," tutur Riyan.

"Bahkan, kami semua memberikan motivasi dan semangat kepada warga yang terpapar itu, dengan cara itu kami berharap imunnya membaik dan segera pulih,” tambahnya.

BACA JUGA: Eri Cahyadi: Relawan Surabaya Memanggil Terus Sosialisasikan Pentingnya Rumah Sehat di Tingkat Kelurahan

Riyan juga menjelaskan, warga yang menjalani isolasi di posko tersebut, dikontrol secara berkala oleh dokter yang kebetulan berasal dari warga sendiri dan bersedia menjadi relawan. Bahkan, untuk makan warga yang menjalani isolasi itu dibantu oleh warga dengan cara urunan atau donasi.

Donasi itu ditampung secara khusus melalui nomor rekening atas nama RW 08 Pratama Peduli. Laporan keuangan itu pun dilakukan secara transparan dan diumumkan ke warga.

Baca juga: Bersiap PTM Terbatas, Pemkab Tulungagung bakal Pindahkan Pasien Isoter dari Sekolah

“Nah, dari donasi yang masuk itu kami belikan makanan tiga kali sehari untuk membantu warga yang sedang menjalani isolasi mandiri di posko tersebut," ungkap Riyan.

BACA JUGA: Pemkot Surabaya Siapkan Eks Gedung Kelurahan Mulyorejo jadi Rumah Sehat

"Bahkan, donasi yang terkumpul ini juga kami bagikan dalam bentuk sembako kepada warga sekitar yang membutuhkan, seperti warga yang kena PHK dan sebagainya, setidaknya ada 54 KK yang sudah kami bantu,” lanjutnya.

Oleh karena itu, ia mengaku sangat mendukung apabila ada terobosan dari Wali Kota Eri yang akan membuat ruang isolasi mandiri atau rumah sehat di tingkat kelurahan. Sebab, rumah sehat itu pasti akan sangat membantu perawatan warga yang membutuhkan tempat isolasi.

“Mari kita dukung program itu karena itu sangat bermanfaat bagi warga, kita di RW 08 sudah membuktikan sendiri manfaatnya, karena menangani Covid-19 ini memang perlu gotong royong,” imbuhnya.

Baca juga: SMPN 62 Surabaya jadi Lokasi Isoter Surabaya Timur, Dandim 0831: Agar Terpantau dengan Baik

BACA JUGA: Antisipasi Lonjakan Pasien Covid-19, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Siapkan Rumah Sakit Darurat di Setiap Kelurahan

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengapresiasi RW-RW yang sudah memiliki ruang isolasi untuk warganya. Seharusnya, lanjut dia, idealnya seperti itu, tapi jika sudah tidak mampu di tingkatan bawah atau di tingkat RW, maka ditarik ke tingkat kelurahan.

“Yang betul sebenarnya seperti itu (menyiapkan isolasi di tingkat RW), tapi karena mungkin tidak bisa, makanya saya tarik ke tingkat kelurahan, hingga isolasi di setiap kelurahan,” tegas Wali Kota Eri.

Ia juga menyadari bahwa dalam menangani pandemi Covid-19 ini tidak bisa bekerja sendirian, butuh bantuan dan gotong-royong warga Surabaya. Makanya, ia pun mengajak kepada warga Kota Surabaya untuk bersama-sama melawan Covid-19 ini.

“Kalau kita bersama-sama, insyaallah kita akan bisa melewati ini semua,” pungkasnya. (byta/rg4)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru