BACASAJA.ID - Universitas Ciputra (UC) menggelar Grand peluncuran Program Kredensial Micro Mahasiswa Indonesia (KMMI), melalui pertemuan daring.
Program KMMI di UC Surabaya mencangkup tiga hal penting. Tiga kegiatan penting ini meliputi kegiatan tutorial, kegiatan praktikum, dan penugasan terstruktur.
Baca juga: Universitas Ciputra Surabaya Luncurkan Program Wirausaha Merdeka 2024, Ini Manfaatnya
Kemudian, untuk mendukung kesuksesan program ini, UC Surabaya menyiapkan Learning Management System (LMS) sebagai tempat materi perkuliahan, aktivitas pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran yang nantinya bisa diakses oleh peserta secara mandiri.
Program KMMI di Universitas Ciputra Surabaya ini akan dari awal bulan Agustus dan berakhir pada akhir September. Pada setiap minggunya, akan ada 2x pertemuan secara online, dengan durasi waktu selama 3 jam.
Program KMMI merupakan cara belajar, yang pengajarnya mengkombinasikan kerjasama dari akademisi dan industri. Sehingga dengan mengikuti program ini mahasiswa dapat merasakan project-project pada level industri.
Sedangkan untuk pihak industri akan mendapatkan kesempatan secara langsung melihat mahasiswa yang sedang berkuliah, menjalin hubungan, dan nantinya bisa direkrut sebagai resource mereka.
Ketua pelaksana Program KMMI Universitas Ciputra, Lucky Cahyana Subandi, S.Pd., M.M. menyatakan, bahwa pendidikan di era sekarang harus mampu mendekatkan mahasiswa ke dunia kerja.
“Perancangan program KMMI menggunakan program outcome based education dimana kami menetapkan capaian yang dibutuhkan di dunia kerja. Kami melibatkan dunia industri untuk bersama-sama merancang program pembelajaran ini. Industri akan memberikan hal-hal yang dibutuhkan ketika mahasiswa berinteraksi langsung di dunia kerja,” terang Lucky, Jumat, 20 Agustus 2021.
Baca juga: Kronologi Mahasiswi Lompat dari Lantai 22 Kampus Universitas Ciputra Surabaya
Rumusan tersebut, kemudian menjadi acuan tim KMMI UC merancang bentuk penilaian yang bisa mengukur kinerja dari mahasiswa.
Indikator ketercapaian dimasukan dalam alat yang dinamakan rubrik. Dari rubrik bisa menilai kesiapan mahasiswa dalam menjawab kebutuhan keterampilan di dunia kerja.
“Menindaklanjuti rubrik yang telah kita buat, maka kita perlu merancang penugasan yang sesuai dengan dunia kerja, artinya tugas-tugas yang dikerjakan oleh mahasiswa bersifat nyata bukan sekedar bersifat artifisial,” tandasnya.
Sebanyak 8 program UC untuk menjadi dasar dari materi, penugasan, dan instruksi yang dapat diakses oleh mahasiswa adalah Communication and Presentation: Autocad and 3D's Max for interior Architecture, Environmental Architecture: Green Building Rating Tools, dan Machine Learning, Database Implementation, dan Operating Systems.
Baca juga: Mahasiswi Bundir Lompat dari Lantai 22 Gedung Kampus UC Surabaya, Begini Fakta
Kemudian, Financial Investment Strategy, Sustainability Business Model Creation in Creative Industry, serta Food Quality Sanitation and Waste Management.
Sementara itu, salah satu perwakilan mahasiswa peserta program KMMI UC, Jasmin mengaku, senang dan mendapatkan banyak benefit diantaranya terbuka wawasan dan networking yang lebih luas.
“Saya jadi banyak teman dari banyak kampus. Wawasan saya bener-bener di upgrade, saya jadi bisa membayangkan jika nanti saya merancang bangunan saya akan lebih memikirkan untuk lebih peduli untuk hemat energy dan juga meminimalisir polusi. Saya berharap kuota untuk program ini ditambah sehingga banyak mahasiswa bisa merasakan hal seperti saya ini,” ungkapnya. (byta/rg4)
Editor : Redaksi