BACASAJA.ID - Proses pemilihan Wakil Bupati Tulungagung sisa masa jabatan 2018-2023 telah usai dilaksanakan. Hasil akhir pemilihan itu memenangkan Gatut Sunu Wibowo sebagai Wakil Bupati Tulungagung terpilih.
Gatut Sunu menang telak atas rivalnya, Panhis Yody Wirawan dengan selisih 19 suara. Dari 49 anggota DPRD, Gatut Sunu meraup 34 suara, sedang Panhis meraup 15 suara.
Baca juga: Rapat Paripurna Penyampaian LKPJ Bupati Tulungagung Tahun 2021
Proses pemilihan sesuai tata tertib (tatib) seharusnya dilakukan secara Luber (langsung, umum, bebas dan rahasia).
Namun ada 29 anggota DPRD yang secara terang-terangan memberikan suaranya untuk Gatut Sunu Wibowo. Sedang sisanya memilih untuk memberikan suaranya secara rahasia.
"Secara persis (tatib) ada penyimpangan," ungkap Ketua Panitia Pemilihan, Suprapto, Sabtu (18/9/21) selepas pemilihan wakil bupati.
Disinggung penyimpangan yang dimaksud, Suprapto jelaskan perubahan paling menonjol adalah tentang penyampaian hak suara.
Selain secara terbuka menyampaikan pilihannya, 29 anggota DPRD ini juga mewakilkan hak pilihnya pada ketua Panlih ataupun ketua fraksi.
Secara bulat 29 anggota DPRD ini memilih Gatut Sunu. Namun Suprapto menyebut mewakilkan hak suara sah-sah saja dilakukan senyampang tidak menyalahi aturan di atasnya.
"Sering kita ketahui juga mereka sering mewakilkan suara karena sesuatu hal," ujarnya.
Baca juga: Terkait Minyak Goreng, Anggota DPRD Tulungagung Sebut Ada Penimbunan Dan Mafia Perdagangan
Usulan perwakilan suara ini muncul sejak awal sidang. Beberapa anggota DPRD melakukan interupsi menunjukan pilihan mereka secara vulgar, dan mewakilkan pencoblosan pada Ketua Pansus.
Interupsi ini diawali oleh anggota fraksi PDIP, Heru Santoso dan diikuti oleh fraksi Golkar, PKS, Demokrat dan Gerindra. Fraksi-fraksi ini merupakan pendukung Gatut Sunu Wibowo.
Fraksi pendukung Panhis pun tak tinggal diam. Fraksi Hati Nurani Bersatu yang merupakan gabungan dari Partai Hanura dan PPP sempat menolak keputusan itu.
Ketua fraksi Hari Nurani Bersatu, Hambali membebaskan anggotanya untuk melakukan pencoblosan.
"Saya perintahkan kepada anggota saya yang tangannya tidak sakit harap memilih sendiri dan mencoblos sendiri pilihannya di kartu suara, bagi yang sakit bisa menitipkan ke panlih," ujarnya.
Baca juga: Kompak, Pemkab Tulungagung Dan DPRD Tulungagung Majukan Ekonomi Masyarakat
Hambali melihat penyampaian suara anggota DPRPD secara terbuka dianggap kurang pas. Menurutnya, pemilihan dilakukan secara rahasia. Pansus juga telah menyiapkan bilik suara untuk pencoblosan surat suara.
"Harusnya ya rahasia, kan panitia sudah menyediakan bilik suara untuk memilih," ungkapnya.
Dirinya mengakui ungkapannya dagelan di penghujung sidang, bukanlah sebuah candaan namun Hambali memang melihat hal tersebut dalam pemilihan kali ini.
"Ya memang seperti itu, sampean kan lihat sendiri," pungkasnya. (JP/t.ag/RG4)
Editor : Redaksi