BACASAJA.ID – Setalah ditemukannya kasus pasien covid-19 varian omicron di Surabaya, Dinas Kesehatan Prov Jatim, mengimbau kepada masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan program pemerintah, yaitu 6 M, 3 T dan vaksinasi.
“Apapun bentuk variannya, mutasinya, tugas kita cukup mengamankan diri dengan rekomendasi WHO, yakni 6 M artinya memakai masker, jaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilitas, menghindari kerumunan, dan yang menghindari makan minum bersama,” kata Kepala Dinkes Jatim Erwin Astha Triyonno, dikutip Rabu (05/1/2022).
Baca juga: Pemprov dan DPRD Jatim Temukan Solusi Penonaktifan BPJS Kesehatan Warga Miskin
Lebih lanjut dikatakannya, sementara untuk 3 T, yakni pemeriksaan dini (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment). Menurutnya, tetap tracing menjadi isu terbaik, sehingga tracing ini nanti bisa ditindaklanjuti dengan mohon pemilik pemilik Cafe, Hotel, Mall, memastikan pedulilindungi diterapkan dengan sebaik-baiknya, karena itu alat terbaik untuk memberikan tracing yang optimal.
Selanjutnya adalah vaksinasi, meskipun dengan vaksinasi tidak menjamin orang tersebut tidak bisa terpapar covid-19. Orang setelah divaksin lengkap masih bisa terpapar covid, namun sementara informasi yang didapat tidak sampai berat, sehingga vaksin tetap menjadi kunci terbaik.
“Tapi ingat bukan hanya vaksin, tetap protokol kesehatan menjadi isu, supaya dia mungkin tidak sakit berat tapi dia bisa menjadi karier untuk orang sekitarnya yang mungkin belum tervaksin,” himbaunya.
Baca juga: Kasus Baru Omicron Terdeteksi, Dinkes Jatim Ingatkan Masyarakat Waspada tapi Tenang
Seperti diketahui, kasus pertama Omicron ini terdeteksi pada seorang warga Surabaya berinisial TYC yang baru saja berlibur ke salah satu tempat wisata di Indonesia selama 5 hari bersama suaminya yang berinisial SJJ menggunakan kendaraan pribadi.
Dinkes Jatim telah mendeteksi seorang pasien terkonfirmasi Omicron berdasarkan hasil pemeriksaan Whole-Genome Sequencing (WGS) yang keluar pada tanggal 2 Januari 2022.
Baca juga: Dinkes Jatim Terjunkan Tim RHA ke Lokasi Erupsi Gunung Semeru
Terkait dengan temuan ini, Dr. Erwin mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang. Yang terpenting segera melakukan vaksinasi COVID-19 terutama untuk kelompok rentan dan lansia serta tidak perlu bepergian ke luar daerah jika tidak mendesak, serta terus tegakkan protokol kesehatan 6M, dan memperkuat 3T dan vaksinasi.
“Untuk menghadapi covid kita perlu kerjasama tim, bukan hanya Dinas Kesehatan, pemerintah daerah, pemerintah pusat, tapi juga masyarakat. Kemudian teman-teman dari TNI Polri untuk jadi satu tim, aplikasi-aplikasi yang sudah dibuat untuk kepentingan tracing itu harus dimaksimalkan, pedulilindungi itu sangat bagus untuk melakukan tracing,” pungkasnya. (JNR/RG4)
Editor : Redaksi