TULUNGAGUNG - Sudah lebih dari sebulan, pelaku pembunuhan terhadap Jeminten belum juga terungkap.
Polisi berdalih kesulitan mengungkap pembunuhan ini, dikarenakan minimnya saksi.
Baca juga: Sakit Hati Sering Dimarahi, Anak di Surabaya Bunuh Ayah Kandungnya
Jeminten ditemukan mengambang di Kali Brantas pada Minggu (3/4/22) lalu dalam keadaan terikat.
Kapolres Tulungagung melalui Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Agung Kurnia Putra menjelaskan kendala pengungkapan kasus ini.
Menurutnya kondisi mayat yang sudah rusak mempersulit penyelidikan.
Selain itu saksi 10 an saksi yang diperiksa belum mengarah ke pelaku pembunuhan,
“Kesulitannya saksi yang minim, juga di rumah korban (TKP) juga tidak kita temukan petunjuk,” jelasnya, Jum’at (20/5/22).
Rumah korban berada di dekat Sungai Brantas. Dugaan awal, korban dihabisi di rumah dan langsung dibuang ke sungai.
Disekitar rumah korban juga tidak ada CCTV. Barang korban yang sempat hilang seperti motor sudah ditemukan.
Baca juga: Anak di Surabaya Diduga Bunuh Ayah Kandungnya yang Sudah Renta
“Calon tersangka kita belum ada, sementara petunjuk yang ke sana (tersangka) minim,” jelasnya.
Saksi yang diperiksa berasal dari keluarga dan tetangga. Menurut Agung, korban sering bersosialisasi namun tertutup jika terkait masalah pribadi.
Sebelumnya, mayat Jeminten ditemukan di Sungai Brantas dalam keadaan terikat dan hanya memakai pakaian dalam.
Identitas korban terungkap setelah petugas melakukan identifikasi.
Korban diketahui bernama Jeminten warga Dusun Boro Desa Tuliskriyo Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar.
Baca juga: Jurnalis Media Online Diduga Dibunuh, Komisi III DPR RI Minta Polisi Usut Tuntas
Dari hasil otopsi yang dilakukan pada Selasa (5/4/22) lalu, pihaknya temukan penyebab kematian korban.
Korban diduga masih hidup saat dibuang ke sungai, sebab ditemukan air pada paru-paru korban.
Pada perut korban terdapat luka sayatan sepanjang 20 cm. Juga ditemukan luka bekas jeratan pada kedua tangan korban. Sebab saat ditemukan, tangan Jeminten dalam kondisi terikat tali plastik.
Tali plastik ini diduga sebagai pemberat mayat agar tetap tenggelam. Pada tubuh Jeminten ditemukan beberapa lebam akibat benturan batu (JP/t.ag)
Editor : Redaksi