TULUNGAGUNG - Penyakit mulut dan kuku (PMK) menyerang ribuan ternak di Jawa Timur. Dari 38 Kabupaten/Kota, hanya 6 daerah yang masih bebas penyakit ini, termasuk Kabupaten Tulungagung.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo saat ditemui di pendopo Kabupaten Tulungagung pada Selasa (31/5/22) pagi mengatakan PMK bisa menular dengan cepat hingga radius 10 kilometer.
Baca juga: Pemkab Tulungagung Tandatangani NPHD Untuk KPU dan Bawaslu
Perkembangannya virus ini cukup cepat. Dirinya melanjutkan virus PMK bisa bertahan di tanah hingga 2 tahun.
Jika tidak dikendalikan, maka virus ini bisa mempengaruhi perekonomian Tulungagung.
"Untuk itu harus diproteksi, terutama peternak, meskipun PMK tidak berbahaya (bagi manusia)," jelasnya.
Dari rapat koordinasi dengan Gubernur Jawa Timur di Malang pada Senin (30/5/22) kemarin, wilayah di sekitar Tulungagung sudah terdeteksi kasus PMK. Diantaranya Kediri dan Kabupaten Blitar.
Untuk mengantisipasi masuknya PMK ke Tulungagung, pihaknya telah mengambil langkah dengan menutup sementara pasar hewan di Tulungagung.
"Sebenarnya itupun kurang tepat, apalagi sebentar lagi hari raya Idul Kurban," jelasnya.
Untuk itu pihaknya mempertimbangkan membuka kembali pasar hewan, meski di tengah mewabahnya PMK.
Pasar hewan di Tulungagung ditutup selama 4 Minggu hingga Minggu kedua Bulan Juni ini.
Pihaknya tengah menunggu bantuan vaksin PMK dari pemerintah pusat. Vaksinasi akan dilakukan oleh tenaga dokter hewan sekitar 100 orang lebih.
Baca juga: Lelang Perdana Kendaraan Pemkab Tulungagung, Ambulans Sepi Peminat RX King Paling Diminati
Binatang ternak dari luar Kabupaten Tulungagung bisa masuk asalkan menunjukan surat keterangan sehat dan bebas PMK dari dokter hewan.
Maryoto memastikan surat keterangan ini bebas biaya.
"Karena penularan begitu cepat, maka dibentuk satgas dan posko," terangnya.
Untuk sementara posko sudah didirikan di 4 wilayah yang populasi ternaknya tinggi, seperti wilayah Sendang dan Pagerwojo.
PMK menyerang ternak sapi, kambing, kerbau dan babi.
Baca juga: Pemkab Tulungagung Mulai Lelang Kendaraan Bermotornya
Penyakit ini mempunyai gejala mirip sariawan pada mulut ternak. Ternak akan alami kurang nafsu makan dan terus mengeluarkan liur.
Tanda lainya muncul luka di kaki. Jika parah kuku hewan bisa lepas.
Penyakit ini belum ada obatnya, namun luka pada ternak bisa diobati dengan cara yang tepat.
Menurutnya tingkat kegagalan perawatan ternak akibat PMK sekitar 5 persen.
"Kalau ada gejala panggil dokter hewan, diisolasi, lukanya dibersihkan," jelasnya(JP/t.ag)
Editor : Redaksi