SURABAYA - Rumah Padat Karya Viaduct di Jalan Nias, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya, Jawa Timur memiliki sejumlah fasilitas mulai sari coffee shop, juga ada barbershop (cukur rambut) hingga cuci motor dan mobil. Dari tiga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) itu, yang paling banyak diminati masyarakat adalah coffee shop.
Rumah Pakar di Viaduct Gubeng cukup memuaskan, yakni meraup omzet hingga Rp88 juta per bulan. Omzet itu nantinya digunakan untuk gaji, biaya operasional dan masih banyak lainnya.
Baca Juga: Hidupkan Semangat Bung Karno, PDIP Surabaya Nobar Film "Kusno" yang Dibintangi Eri Cahyadi
Disitu juga mempekerjakan sebanyak 23 orang warga surabaya yang berstatus Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan taksiran pendapatan rata - rata Rp 4 juta per orang dalam setiap bulan.
Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Surabaya mengunjungi Rumah padat karya Gubeng untuk potong rambut dan Ngopi sore.
"Ini tadi sudah potong selain ongkosnya murah hanya Rp 25 Ribu, hasil potongannya juga bagus. Kami mendorong agar masyarakat juga bisa kesini karena akan meningkatkan kepercayaan diri warga MBR yang merintis usaha", kata Achmad Hidayat.
Baca Juga: Rangkaian BBK 2025: PDIP dan Bamusi Surabaya Gelar Khotmil Quran hingga Santunan ke 124 Anak Yatim
Dirinya juga memberikan apresiasi atas gagasan Walikota Eri Cahyadi - Wakil Walikota Armuji yang mampu berinvoasi membuka Rumah Padat Karya di sejumlah kecamatan guna menyerap tenaga kerja yang berasal dari warga MBR.
"Tempatnya bagus dan buat orang kerasan, lalu sajiannya juga menarik. Melalui rumah padat karya juga mari kita gelorakan semangat berkolaborasi", tegas Politisi PDI Perjuangan Kota Surabaya tersebut.
Baca Juga: Dapat Pesan Megawati, Taruna Merah Putih Surabaya Gelar Bersih-bersih Kebun Raya Mangrove
Ia juga mengajak agar sejumlah influencer dan warga mensosialisasikan sejumlah Rumah Padat Karya sehingga mampu mengundang kebih hanyak partisipasi publik untuk meningkatkan taraf hidup warga surabaya dengan menekan angka pengangguran.
"Jadi yang namamya keadilan sosial itu ada, karena pemerintah kota surabaya diminta turut memberikan solusi dan dengan rumah padat karya yang mampu menjadi ruang mencari pendapatan sembari pengembangan kompetensi", imbuhnya.
Editor : Redaksi