BACASAJA.ID - Klaster hajatan penyebaran Covid-19 ditemukan di Surabaya. Ini diketahui setelah pesta pernikahan anggota DPRD Surabaya Juliana Eva Wati (Jeje) dan Dwi Wijaya di Grand City Mall.
Pemerintah Kota Surabaya melalui Wakil Sekretaris IV Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, Irvan Widyanto membeberkan bila dari hasil pantauannya menemukan klaster hajatan, yang menjadi penyebab bertambahnya kasus terkonfirmasi positif Covid - 19.
Baca Juga: Terbitkan SE Kewaspadaan dan Pencegahan Penularan COVID-19, Eri Cahyadi : Nggak Usah Panik!
Oleh sebab itu, agar upaya pemutusan rantai Covid-19 dapat maksimal, maka satgas memberikan rekomendasi saat kegiatan berlangsung ditiadakan prosesi prasmanan. Tujuannya supaya masyarakat atau tamu yang hadir tidak diberi kesempatan untuk membuka masker.
“Artinya, makanannya dapat dibungkus dan dibawa pulang. Jadi ditiadakan makan-makannya supaya warga tidak membuka masker di tengah keramaian. Tetapi bukan berarti kita melarang kegiatan sosial budaya termasuk hajatan di dalamnya ya,” kata Irvan, Selasa (12/1/2021).
Sebetulnya, aturan tersebut sudah masuk di dalam Perwali nomor 67 yang menyebutkan bahwa apapun rekomendasi satgas maka itu yang dijalankan. Ketika tidak menjalankan rekomendasi satgas, maka tidak menutup kemungkinan pemilik hajatan, pengelola tempat, pemilik tempat terkena denda atau sanksi.
Baca Juga: Siaga COVID-19, Dinkes Kota Surabaya Pastikan Belum Ada Kasus Terkonfirmasi
“Ini berlaku tidak hanya pelenyelenggara di rumah, tetapi di hotel, gedung pernikahan maupun convention hall. Jadi ada kasus beberapa waktu lalu sepasang suami istri terpapar setelah mendatangi acara pernikahan di pusat kota," urainya.
"Awalnya mengeluh pusing mual, besoknya demam dan hari itu di tes usap keduanya positif,” imbuhnya.
Irvan berpesan kepada seluruh warga agar benar-benar mematuhi protokol kesehatan. Apabila tidak terlalu penting maka warga benar-benar diminta untuk tetap di rumah saja. “Kecuali bekerja atau hal yang urgent,” katanya.
Baca Juga: Kemenkes Terbitkan SE Covid-19, Wali Kota Eri Imbau Warga Gunakan Masker Jika Sakit
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita membenarkan temuan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya. Namun jumlah temuan tersebut tidak menjadi dominasi angka kenaikan Covid - 19.
"Hajatan juga ada, namun hanya sekitar 6-7 pasien yang dirawat. Ini temuan baru. Tapi dominasi masih klaster keluarga dan perkantoran," tandasnya. (Byta)
Editor : Redaksi