Sejak PPKM, Kasus COVID malah Meningkat 20 Orang per Hari di Sidoarjo

author bacasaja.id

- Pewarta

Senin, 25 Jan 2021 20:15 WIB

Sejak PPKM, Kasus COVID malah Meningkat 20 Orang per Hari di Sidoarjo

i

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, dr Syaf Satriawaran.

BACASAJA.ID - Surabaya Raya (Surabaya, Gresik, Sidoarjo) direncanakan akan melakukan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sesuai aturan dari pemerintah pusat.

Perpanjangan PPKM dirasa sangat perlu untuk Kabupaten Sidoarjo. Pasalnya, kasus terkonfirmasi Covid-19 masih tinggi di daerah ini. Bahkan, menjadi daerah nomor satu dengan angka kematiannya.

Baca Juga: Satgas COVID-19 Sidoarjo Dinilai Tak Optimal, PPKM Mikro Dipertanyakan

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, dr Syaf Satriawaran, memaparkan kasus aktif atau confirm positif di Sidoarjo per 24 Januari 2021 ada sebanyak 247 pasien. Kemudian angka kematiannya mencapai 6,33 persen, dan kesembuhan 90,85 persen.

"Kalau jumlah kumulatif sembuh 7.949 pasien, kasus confirm 8697 pasien. Surabaya Raya kasus kumulatif kesembuhan kita jumlah sembuhnya termasuk di urutan nomor dua. Kalau kasus kematian di Sidoarjo nomor satu dibandingkan Surabaya dan Gresik," paparnya, Senin (25/1/2021).

"Sehingga ketika pemerintah menerapkan lagi perpanjangan PPKM ya menurut saya sangat setuju untuk dilakukan," tegasnya.

Syaf menjelaskan, penyebaran kasus positif Covid-19 di Sidoarjo setiap harinya sejak PPKM diterapkan pada 11 Januari 2020, terjadi peningkatan 15-20 orang. Padahal, kegiatan promosi kesehatan (promkes) dan operasi yustisi terus dilakukan oleh instansi terkait.

"Promkes ke masyarakat sudah bergerak semenjak kemunculan Covid-19 dan dikuatkan mulai tanggal 11 Januari lalu. Mulai ditajamkan sosialisasi 5M di masyarakat. Kemudian disambung teman-teman Satpol PP, Polres, Kodim untuk yustisi," kata dia.

Baca Juga: Lagi, 2 Warga Luar Sidoarjo Reaktif saat Tes Antigen di Pos Penyekatan

Berlangsungnya PPKM juga membuat naik turunnya zona dari merah ke oranye dan oranye ke kuning di tiap kecamatan. Bed Occupancy Rate (BOR) di Sidoarjo juga sudah terisi sebanyak 86 persen.

"Kita didukung hotel, ada 60 kamar dengan 120 tempat tidur. Sampai sekarang masih, terisi 53 orang. Jadi istilahnya hotel masih longgar. Mudah-mudahan tidak meningkat," ucapnya.

Beberapa rumah sakit, lanjut Syaf, ada yang mengusulkan jadi tempat RS rujukan pasien Covid-19. Namun hal tersebut masih menunggu persetujuan dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga: Dua Kecamatan di Sidoarjo Akan Menerapkan PPKM Skala Mikro

"Itu (permintaan RS rujukan) sudah saya laporkan apakah bisa diusulkan ke gubernur untuk bisa jadi rs rujukan atau tidak," jelasnya.

Selama dua hari terakhir, Syaf mencatat bahwa kasus di Sidoarjo memgalami penurunan. Harapannya dengan berlanjutnya PPKM, penyebaran Covid-19 bisa ditekan dan penambahan kasus positif bisa menurun.

"Dua hari ini turun mudah-mudahan baik. Harapannya hari ini mudah-mudahan bisa di bawah angka sebelumnya. Meski begitu masyarakat tetap harus menerapkan 3M atau 5M," pungkasnya. (Arry/rga)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU