Gelar Tatap Muka, Dua SMK di Tulungagung Disambangi Tim Gugus Covid-19

author bacasaja.id

- Pewarta

Kamis, 28 Jan 2021 19:15 WIB

Gelar Tatap Muka, Dua SMK di Tulungagung Disambangi Tim Gugus Covid-19

i

Suasana pembelajaran tatap muka di salah satu SMK di Kabupaten Tulungagug.

BACASAJA.ID - Dua Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Tulungagung didatangi oleh Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Rabu (27/1/21).

Pasalnya, 2 SMK yang berada di Kecamatan Kedungwaru ini nekat menyelenggarakan pembelajaran tatap muka, meski sedang diterapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

SMK itu antara lain SMK 2 Muhammadiyah dan SMK Al Azhar.

Kasatpol PP Tulungagung melalui Kabid Penegakan Perda dan Perbup, Artists Nindya Putra saat dikonfirmasi membenarkan jika telah menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka di 2 sekolah tersebut.

“Kita peringatkan bersama tim, intinya harus mematuhi aturan yang ada dulu, tidak boleh melakukan pembelajaran tatap muka,” kata pria yang akrab disapa Genot tersebut.

Penghentian pembelajaran tatap muka ini berdasarkan aduan dari masyarakat.
Untuk SMK Muhammadiyah melakukan pembelajaran praktek permesinan dan akutansi.

Sedang SMK AL Azhar melakukan pembelajaran praktek kefarmasian. Jika nanti tetap ngeyel melakukan pembelajaran tatap muka, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak lainnya, untuk diberikan sanksi tegas.

“Dari pemerintah sudah memberikan surat, baik Bimbel (bimbingan belajar) maupun sekolah formal untuk tidak melakukan tatap muka,” tegasnya.

Selama PPKM, dari 11-27 Januari pihaknya sudah menghentikan 3 aktifitas pembelajaran tatap muka di sekolah dan 1 di lembaga bimbel.

Sementara itu Kepala Sekolah SMK 2 Muhammadiyah Tulungagung, Lukman Subodro mengakui pembelajaran tatap muka di sekolahnya baru dimulai hari ini.

“Luringnya hanya praktek anak, karena praktek dengan daring (online) mengalami kesulitan,” ujar Lukman.

Sebenarnya pihaknya sudah melakukan protokol kesehatan dalam pembelajaran tatap muka, seperti membatasi jumlah siswa praktek hanya separuh dari kapasitas bengkel.

“Setiap jurusan perwakilan 4-6 anak,” katanya.

Lukman melanjutkan, kegiatan pembelajaran tatap muka ini merupakan usulan dari wali murid. Dirinya mengklaim sudah mendapat ijin dari wali murid.

Pihaknya berharap pandemi ini segera hilang, agar proses kegiatan belajar dan mengajar bisa kembali normal harapannya. (Noyo/rga)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU