BACASAJA.ID - Kejadian yang menimpa Sri Wulandari (23) ternyata bukan di kawasan Underpass Kupang Girilaya ke arah Jalan Diponegoro, melainkan di Jalan Raya Dukuh Kupang Barat.
Wulan yang saat itu pulang dari rumah temannya melewati Jalan HR Muhammad kemudian melintasi samping kiri Underpass Jalan Mayjend Sungkono menuju Jalan Raya Dukuh Kupang Barat untuk pulang ke rumah kosnya di Jalan Dukuh Pakis.
Baca Juga: Dikenal Sadis, Spesialis Jambret Kalung Anak-anak ini Ditembak Anggota Polda Jatim
Setibanya di Jalan Raya Dukuh Kupang Barat sekitar pukul 21.30 WIB, ia dibuntuti oleh dua orang berboncengan yang menurut dia perawakannya masih muda.
BACA JUGA: Pulang Malam, Gadis Ini Jadi Korban Keganasan Pemuda Mabuk di Surabaya
“Saya lewat situ karena kondisinya masih ramai motor dan mobil. Waktu saya mau masukin hp ke tas saya lihat ada dua orang berdiri di sebelah kiri jalan, saya sempat melihat mereka tapi gak ada pikiran apa-apa,” ucap Wulan saat ditemui, Rabu (3/1/2021).
“Ternyata saya dibuntuti dua orang yang dipinggir jalan tadi. Mereka gak pakai helm naik motor matic. Pikiran saya masih positif thingking,” tambahnya.
Seketika, dua pemuda tersebut memepetnya dan langsung merampas hp yang hendak di masukkan Wulan ke dalam tas. Karena laju jambret tersebut pelan, Wulan mencoba mengejarnya meminta handphonenya kembali.
“Mereka itu habis ngambil hp saya ketawa ketawa dan gak langsung kenceng laju motornya, akhirnya tak kejar saya teriak minta hp saya dikembalikan,” katanya.
BACA JUGA: Jadi Korban Jambret, Anjani dan Nadya Terjatuh Tabrak Pembatas Jalan
Baca Juga: Jambret Spesialis Kalung Digulung Subdit Jatanras Polda Jatim
Saat itu juga pemuda yang dibonceng menendang korban dari arah kiri dan terpental jatuh ke kanan. Warga sekitar yang melihat kejadian langsung mencoba mengejar pelaku, karena panik pelaku menjatuhkan handphone milik korban dan kabur dari kejaran warga.
“Jadi yang luka di sebelah kanan paling parah, waktu saya udah jatuh saya ditolong disuruh bangun ditanya. Selama itu gak bisa lihat, saya merem tapi masih bisa denger. Saya orang malang di saya gaada keluarga tapi ada ibu kos,” jelasnya.
Setelah kejadian itu, korban didatangi Ibu kos dan ambulans untuk segera membawanya ke IGD RSU dr Soetomo Surabaya untuk mendapatkan penanganan.
BACA JUGA: Ini Wajah Dua Jambret yang Diikat dan Dihajar Massa di Peneleh
Baca Juga: Satreskrim Polres Tulungagung Tangkap Jambret Asal Blitar
Karena kondisi Covid-19 dokter tidak menyarankan Wulan untuk rawat inap. Akhirnya dia menjalani rawat jalan di rumah kos dengan didampingi orang tuanya.
“Yang paling parah sebelah kanan, kepala kanan tangan kanan, kaki kanan. Yang sebelah kiri luka cuma kecil-kecil karena jatuhnya terpental ke kanan jalan,” ujar Wulan.
Hingga saat ini, Wulan masih menjalani pemulihan dan rawat jalan. Kondisinya masih belum bisa untuk berjalan sendiri karena luka di kaki sebelah kanan yang cukup parah. Wulan juga menerima sebanyak 30 jahitan dikepala akibat jatuh terpental. (Arry/rga)
Editor : Redaksi