BACASAJA.ID - Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin Covid-19, Prof. dr. Chairul Anwar Nidom mengapresiasi langkah Mantan Menteri Kesehatan, Dr Terawan dalam menginisiasi vaksin buatan anak bangsa Indonesia, dengan memberikan nama Vaksin Nusantara, yang telah melakukan uji klinis di Rs Dr Karyadi Semarang, pada Selasa (12/2/2021) lalu.
Guru Besar Ilmu Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini, mengatakan, ini adalah inovasi baru untuk pengendalian virus, khususnya virus Covid. Sementara teknologi yang di gunakan, merupakan Sel Dendritic, yang sudah digunakan untuk mengobati kanker.
Baca Juga: Jadi Polemik Dunia, Vaksin COVID-19 AstraZeneca sudah Tidak Beredar di Indonesia
"Sebagai inovasi baru, perlu diapresiasi mengingat belum ada rujukan, baru ada satu cara yang bisa mengendalikan pandemik, termasuk penyuntikan vaksin yang sudah mulai di laksanakan," ujar Prif Nidom sapaan akrabnya, saat di hubungi pada Kamis (18/2/2021).
Teknologi Sel Dendritik sendiri, digunakan karena virus Covid-19 dapat merusak zat kebal (antibodi) di dalam tubuh. Saat ini saja bisa dijumpai macam-macam kondisi.
Lantaran tidak sedikit masyarakat yang memiliki antibodi dan bersifat protektif terhadap virus Covid atau memiliki antibodi, tapi tidak protektif terhadap virus Covid. Bahkan tidak memiliki antibodi.
Baca Juga: Ratusan Keluarga Nelayan Menerima Vaksinasi Covid-19
"Covid bisa merusak antibodi, maka digunakan sel dendritik sebagai salah satu pabrik antibodi pada calon penerima vaksin. Kemudian diperlakukan dengan virus Covid, setelah matang dan siap, maka sel dendritik disuntikan kepada orang yang memiliki sel dendritik. Harapannya akan terbentuk antibodi yang protektif tehadap virus covid," paparnya.
Namun, Prof Nidom menegaskan, munculnya vaksin Nusantara merupakan salah satu upaya mengendalikan Covid-19 yang bersifat individu atau pribadi (personal).
"Termasuk vaksin yang sedang digalakan oleh pemerintah ini juga sebuah upaya untuk mengendalikan," ucapnya.
Baca Juga: Hati-hati, Belum Divaksin Lebih Beresiko Terpapar Covid-19
Lanjutnya, terlepas dari semua upaya tersebut, masyarakat masih perlu mendisiplinkan diri untuk menghindari virus Covid-19. Dengan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
"Selain itu, virus dan zat kebal yan protektif tidak kasat mata, masyarakat dianjurkan melalui uji tes PCR dan Uji Antibodi protektif dan dilakukan secara berkala, agar tidak terlambat terhadap efek yang ditimbulkan virus Covid-19," pungkasnya. (byta/rg4)
Editor : Redaksi