BACASAJA.ID - Kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro yang dilaksanakan dalam sebulan terakhir dinilai efektif menekan penyebaran kasus Covid-19 di Jawa-Bali. Kebijakan PPKM sendiri mengiringi program vaksinasi massal yang terus berlanjut.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan selama PPKM skala mikro berlangsung, posko-posko penanganan Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan semakin aktif untuk mencegah penularan. Berdasarkan laporan yang diterima, komunikasi antarwilayah berjalan dengan baik, dan gotong royong antardesa dan kelurahan berdampak pada penurunan kasus mingguan.
Baca Juga: Jejak Hidup Jokowi, dari Kontrakan hingga Istana Presiden
"Penambahan kasus mingguan di tujuh provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Bali kelihatan sekali trennya menurun. Ini sangat bagus," ujarnya dalam pernyataan yang diunggah melalui akun YouTube Sekretariat Presiden yang terlihat Jumat (5/3/2021).
Berdasarkan sejumlah parameter penanganan pandemi, per 3 Maret 2021 kasus aktif di Indonesia berada pada angka 11,11 persen. Sementara kasus aktif dunia berada di angka 18,85 persen. Artinya, kasus aktif di Indonesia masih lebih rendah dari rata-rata kasus aktif dunia.
Baca Juga: Jokowi-Prabowo Makan Malam Bersama hingga Dua Jam, Apa yang Dibicarakan?
Demikian halnya dengan rata-rata angka kesembuhan di mana pada waktu yang sama angka kesembuhan di Indonesia berada pada 86,18 persen. Adapun rata-rata kesembuhan dunia berada di angka 78,93 persen. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kesembuhan dari Covid-19 di negara kita lebih baik dibandingkan rata-rata kesembuhan dunia.
"Perlu juga saya informasikan mengenai positivity rate di Indonesia. Di akhir Januari 2021 itu berada di angka 36,19 persen. Kemudian turun di 2 Maret (2021) ini, berada di angka 18,6 persen. Ini kita harapkan juga semakin turun, turun, dan turun lagi," imbuhnya.
Baca Juga: Rencana Berkantor 40 Hari di IKN, Presiden Jokowi: Saya Muter ke Semua Daerah
Meski demikian, perlu diakui bahwa pemerintah masih harus berupaya keras untuk menekan tingkat kematian yang disebabkan oleh virus korona tersebut. Per 3 Maret 2021, angka rata-rata kematian di Indonesia masih berada di 2,71 persen yang sedikit lebih tinggi dari rata-rata dunia yang sebesar 2,22 persen.
"Ini yang harus kita perhatikan dan kita harus bekerja keras agar angka kematian di Indonesia bisa berada di bawah angka rata-rata kematian dunia. Tapi angka kematian ini sudah jauh membaik dibandingkan di awal penanganan Covid. Saya kira kerja keras kita selama ini memberikan hasil yang baik," tandasnya. (Setpres)
Editor : Redaksi