Home / Peristiwa : Berhembus hasutan dari oknum

Dualisme Kepengurusan, Masjid di Kediri Ini Terancam tak Punya Jemaah

author bacasaja.id

- Pewarta

Sabtu, 10 Apr 2021 21:30 WIB

Dualisme Kepengurusan, Masjid di Kediri Ini Terancam tak Punya Jemaah

i

Ilustrasi. (istcok)

BACASAJA.ID - Dualisme kepengurusan terjadi di Masjid Al Ma’ruf di Dusun Plosorejo, Desa Kunjang, Kabupaten Kediri. Akibatnya, berhembus hasutan untuk tidak beribadah di masjid tersebut. Jelang bulan Ramadan, tentu hal tersebut menjadi tidak patut terjadi.

Sebelumnya, terjadi ketidaksepahaman dalam mengelola Masjid Al Ma'ruf antara Haji Nur Yahya selaku takmir dan Abid yang masih merupakan cucu dari Hasyim Nawawi, pemilik tanah yang diwakafkan untuk tempat Masjid Al Ma'ruf.

Baca Juga: Baru 2 Hari Diputar di Bioskop, Rating Eva: Pendakian Terakhir Ungguli Film-film Hollywood

Menurut versi Abid, awal mula terjadinya ketidaksepahaman dalam mengurus masjid adalah ketika muncul dugaan pengurus Masjid Al'Maruf yang tidak transparan dalam mengelola infak maupun perihal keuangan masjid lainnya.

"Saya memang sempat berucap, jangan mau uangnya tapi tidak mau kegiatannya, dalam laporan pun juga hanya keluar-masuk tanpa ada rincian. Mungkin di situ saya sebagai pihak dzurriyah dianggap meminta hak kembali, sehingga mungkin ada ketersinggungan disitu, padahal sedikitpun saya tidak ada niat meminta apa yang sudah diwakafkan oleh kakek saya, hanya agar semua berjalan sesuai ukhuwah Islamiyah,” jelasnya di Masjid Al Ma'ruf, Sabtu (10/4/2021).

Kemudian, sambung Abid, pada pertengahan bulan November 2020, digelarlah rapat kesepakatan bersama yang dihadiri Pengurus MWC NU Kecamatan Kunjang, MUI Kec. Kunjang, Kades Kunjang, Kasun Plosorejo, dan wakil masyarakat

"Saat itu, ada beberapa hal yang disepakati. Salah satunya antara saya dan H Nur Yahya tidak dilibatkan dalam ketakmiran masjid, tetapi bersama-sama menciptakan ukhuwah Islamiyah khususnya di Dusun Plosorejo,” tutur Abid.

Baca Juga: Serang Kepala Kejakaan Negeri Kediri, Dua Pria ini Ditangkap Polisi dan Ditetapkan Tersangka

Kendati kesepakatan sudah tercapai antara pihak-pihak yang berselisih, namun teta saja ada oknum yang menghasut warga untuk tidak beribadah di Masjid Al Ma’ruf. Oknum tersebut malah mengajak warga untuk berjamaah Salat Jumat di Musala Al Hidayah

"Dan menurut keterangan pihak perangkat desa, mereka mengatakan, pengurus Musala Al Hidayah sempat datang ingin merubah dari musala menjadi masjid, akan tetapi menurut keterangan tidak bisa," tutur Abid.

Di tempat yang sama, salah satu pengurus Masjid Al Ma’ruf Zainudin mengharapkan warga Dusun Plosorejo bisa rukun dan guyub lagi dalam menunaikan ibadah. Apalagi menjelang bulan suci Ramadan.

Baca Juga: Keracunan Maut di Kediri, Balita Meregang Nyawa dan 3 Anggota Keluarga Kritis

"Kami ingin menyatukan semua warga Dsn. Plosorejo menjadi satu lagi seperti dulu, jangan terpecah-pecah," ucap Zainudin.

Sementara itu, takmir Masjid Al Ma’ruf lainnya yang enggan dipublikasika namanya, juga berharap agar warga Dusun Plosorejo tidak mudah terprovokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan hanya mementingkan dirinya sendiri.

"Saya ingin ayo mulai lagi seperti dulu kita bersama sama berjamaah di Masjid Al Ma’ruf, apalagi ini Menjelang bulan suci Ramadhan, alangkah baiknya kita bersilaturahmi dan membangun dusun di jalan Islam," tuturnya. (prass)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU