BACASAJA.ID - Dua pencuri helm bernama Agus Samsul (26) dan Anas Sholikin (45) ditangkap usai bonyok dipukuli.
Kapolsek Gubeng Kompol Akay Fahli menceritakan usai mencuri helm, kedua tersangka menawarkan ke grup jual beli di Facebook.
Baca Juga: Diduga jadi Arena Judi Doro, Bekupon di Gubeng Digerebek Personel Polisi dan Satpol PP
Namun, hal tersebut justru mengantarkan warga Gubeng Klingsingan dan Gubeng Kertajaya itu mendekam di tahanan.
Helm bermerek KYT yang dicuri rupanya ditawar teman korban. Mereka kemudian sepakat untuk melakukan COD (cash on delivery) di Taman Flora (Kebun Bibit).
Niat menikmati unag hasil penjualan helm hasil curian itu pun gagal. Kedua pelaku dipukuli hingga akhirnya mengakui bahwa barang yang dijual adalah hasil curian.
"Setelah insiden itu, kami mengamankan dua tersangka. Mereka diserahkan korban ke Mapolsek," kata dia, Minggu (6/6/2021).
Dari hasil pemeriksaan, mereka sudah delapan kali melakukan pencurian helm. Setiap beraksi menyasar lokasi dengan tempat parkir yang terbuka serta minim penjagaan.
Baca Juga: Pemuda di Gubeng Surabaya Ini Tewas Tergantung, sempat Ajak Ibunya untuk Ikut Bunuh Diri
"Kami keliling cari parkiran yang paling dekat dengan jalan raya. Setelah itu, baru mencari helm yang diletakkan di spion atau di atas jok motor," ucap Agus.
Pria yang sehari-hari bekerja membantu ayahnya di bengkel jok mobil itu mengaku helm yang dicuri yang bermerek dan memiliki nilai jual yang tinggi.
"Ya, kan kelihatan barang (helm, red), yang mahal. Yang diambil kisaran harga diatas Rp400 ribu kalau baru. Nanti bisa dijual Rp150-200 ribu," beber dia.
Baca Juga: Pengemudinya Mabuk, Ngantuk, dan Kebut-kebutan, Mobil Honda Brio Ini Tabrak Trotoar hingga Terbalik
Dia mencuri helm dengan alasan pekerjaannya tak mampu mencukupi kebutuhannya sehari-hari. "Enggak cukup, Pak, buat beli rokok," kata dia.
Sementara itu, Anas yang sehari-hari bekerja sebagai sopir ekspedisi rute Jakarta-Surabaya mengatakan sejak pandemi menyerang, perusahaannya jarang memperkerjakannya dengan alasan tidak ada kiriman.
"Saya sopir, Pak, tetapi beberapa bulan terakhir jarang bekerja. Makanya saya bingung untuk beli makan dan rokok," ucap Anas. (ads)
Editor : Redaksi