Rumah Sakit Lapangan Tembak Sudah Dibuka, Rujukan Pasien Melalui Puskesmas

author bacasaja.id

- Pewarta

Kamis, 08 Jul 2021 12:40 WIB

Rumah Sakit Lapangan Tembak Sudah Dibuka, Rujukan Pasien Melalui Puskesmas

i

RS Lapangan Tembak.

BACASAJA.ID - Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT), yang berada di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya mulai beroperasi pada Kamis, (8/7/2021) siang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, rencananya pada Kamis (8/7/2021) siang, RSLT bakal mulai diisi sekitar 150 pasien Covid-19.

Baca Juga: Kasus Terus Melandai, RS Lapangan Tembak Nihil Pasien Covid-19

Mereka merupakan pasien dengan kategori OTG dan gejala ringan. Sedangkan pasien dengan gejala berat, dirawat di RSUD dr Soewandhie Surabaya.

"Mungkin sekitar 150 pasien ya. Semua dari (rujukan) puskesmas. Yang ke sini adalah yang OTG dan ringan. (Gejala) berat di RSUD Soewandhie. Dan Soewandhie yang gejala ringan di oper ke sini (RSLT)," kata Feny sapaan akrabnya.

Untuk tahap awal, pasien Covid-19 akan ditempatkan di gedung D RSLT atau di lantai I sisi sebelah selatan. Sedangkan untuk jumlah total ruangan di RSLT sendiri, terdiri dari A, B, C D dan E.

"Jadi ada lima ruangan, terdiri dari A, B, C, D dan E. Untuk tenaga kesehatan sementara ada sekitar lebih 150an, dari rekrutmen baru," terangnya.

Untuk mekanismenya, Feny menyebut, pasien tidak bisa langsung datang ke RSLT menggunakan ambulance.

Namun, mereka harus melalui mekanisme rujukan dari puskesmas. Hal ini diterapkan untuk mempermudah petugas melakukan tracing atau pelacakan kontak erat.

"Supaya kita tidak tertinggal untuk tracing. Yang membawa ke sini Puskesmas. Jadi kalau warga langsung datang pakai ambulance ke sini tidak bisa," jelasnya.

Baca Juga: Eri Cahyadi Beri Semangat Warga yang Isolasi Covid-19 di Rumah Sehat dan RS Lapangan Tembak

Di samping itu, Febria menjelaskan, bahwa ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi ketika pasien Covid-19 ingin menjalani perawatan di RSLT. Yakni, membawa KTP, KK serta hasil PCR positif baik dari puskesmas ataupun laboratorium lain.

"Tergantung dari mereka periksanya (Swab PCR) di mana. Tapi tetap yang membawa ke sini (RSLT) dari puskesmas, karena semua agar terdata," tuturnya.

Kapasitas di RSLT sendiri bisa mencapai 1000 bed. Namun, untuk tahap awal saat ini telah tersedia 400 bed.

"Kurang lebih sekitar 400 an, kalau di atas (ruangan E) bisa sekitar 300. Total keseluruhan kurang lebih 1.000 bed," jelasnya.

Nantinya, kata Feny, pasien OTG dan gejala ringan yang berada di Hotel Asrama Haji (HAH) bakal dipindah ke RSLT.

Baca Juga: Rumah Sakit Lapangan Tembak Beroperasi, Pasien COVID-19 harus Diperiksa di RSUD Dr Soewandhie Dulu

Sedangkan di HAH sendiri bakal difokuskan bagi pasien kategori OTG, gejala batuk dan pilek.

"Jadi pasien (Asrama Haji) dipindah ke sini (RSLT) supaya tidak penuh. Di Asrama Haji kan juga ada IGD (instalasi gawat darurat) di sana, tapi kita fokuskan di sini. Sehingga di Asrama Haji hanya OTG, batuk, pilek," paparnya.

Feny menambahkan, bahwa layanan di RSLT sendiri hampir sama dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) di rumah sakit lain. Sebab di RSLT telah dilengkapi dengan ruangan IGD, rawat inap, radiologi, farmasi hingga laboratorium.

"Untuk laboratorium hanya mengambil sampel dan pemeriksaan ringan. Jadi di RSLT ini ada lima ruangan, masing-masing diisi OTG, dan gejala ringan. Kalau gejala berat, ke RSUD Soewandhie," pungkasnya. (byta)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU