BACASAJA.ID - Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Anas Karno mendukung usaha komunitas difabel di kawasan Kendangsari Kota Surabaya untuk bertahan dimasa pandemi Covid-19.
Komunitas difabel di kawasan Kendangsari berusaha melakukan budu daya ternak maggot black soldier fly (BSF).
Baca Juga: Soal Pemkot Surabaya Nonaktifkan NIK Pasien TBC, Anggota DPRD: Bisa Langgar Hak Asasi
Koordinator difabel di wilayah Kendangsari Surabaya, Slamet Budi Santoso menginisiasi budi daya maggot black soldier fly (BSF) bagi kelompoknya. Budi menjelaskan, budi daya maggot bsf sudah berjalan selama kurang lebih 4 (empat) bulan di tengah pandemi Covid-19.
"Kita berusaha untuk ternak maggot sudah 4 bulan ini. Kita juga sudah panen pertama," kata Budi saat diwawancarai, Sabtu (21/8/2021).
Budi mengungkapkan, bahwa dalam proses budi daya maggot bsf ini, dia dibantu oleh 4 orang (disabilitas) yang masuk dalam memungkinkan.
" Untuk tim saya dengan 4 orang tuna daksa. Setelah sukses dari 4 orang ini, akan kita tularkan ke yang lainnya," jelasnya.
Hasilnya, dalam kurun waktu empat bulan, telah berhasil pada bulan ini. Tetapu Budi juga meminta, bahwa komunitasnya perlu perhatian dan bantuan dari pemerintah kota agar kelanjutannya daya maggot bisa lebih berkembang pesat.
"Kami berharap komunitas difabel bisa lebih diperhatikan dan diprioritaskan. khususnya teman-teman difabel yg sulit menemukan pekerjaan di masa pandemi," harapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya, Anas Karno, yang mendatangi langsung komunitas difabel yang mengembangkan peternakan maggot bsf.
Baca Juga: Legislator PDIP: Kawal Dana Kelurahan Surabaya Rp 509 Miliar!
Anas mangaku sangat mengapresiasi inisiatif dan inovasi yang dilakukan komunitas difabel di tengah pandemi ini. dirinya akan membantu mereka agar mendapat perhatian dari pemerintah kota.
"Budi daya maggot bsf dari difabel ini harus didukung. Seperti dinas ketahanan pangan dan bisa menyediakan pelatihan, pendampingan sampai pemberian bibit," tulisnya.
Menurutnya, inovasi usaha tersebut saat pandemi kedepannya sangat bagus untuk di kembangkan, karena budi masih jarang jika kita melihat daya maggot bsf di Surabaya.
"Budidaya maggot difabel saat pandemi covid merupakan inovasi ekonomi kreatif atau ekonomi mikro, sehingga keberhasilannya dapat menemukan UMKM dengan jenis usaha lain," katanya. penjelasan.
Baca Juga: Usai Disidak Wawali Surabaya Armuji, Kini DPRD Panggil Pengusaha yang Diduga Tahan Ijazah Warga
Menurutnya, inovasi usaha tersebut saat pandemi kedepannya sangat bagus untuk di kembangkan, karena budi masih jarang jika kita melihat daya maggot bsf di Surabaya.
"Budidaya maggot difabel saat pandemi covid merupakan inovasi ekonomi kreatif atau ekonomi mikro, sehingga keberhasilannya dapat menemukan UMKM dengan jenis usaha lain," katanya.
Menurutnya, inovasi usaha tersebut saat pandemi kedepannya sangat bagus untuk di kembangkan, karena budi masih jarang jika kita melihat daya maggot bsf di Surabaya.
"Budidaya maggot difabel saat pandemi covid merupakan inovasi ekonomi kreatif atau ekonomi mikro, sehingga keberhasilannya dapat menemukan UMKM dengan jenis usaha lain," katanya. (Byta/j2)
Editor : Redaksi