Tangkap Macan, Warga Tulungagung Serahkan Ke BKSDA

author bacasaja.id

- Pewarta

Selasa, 31 Agu 2021 16:45 WIB

Tangkap Macan, Warga Tulungagung Serahkan Ke BKSDA

i

Kucing hutan atau macan Rembah tangkapan warga yang diserahkan ke BKSDA.

BACASAJA.ID - Seorang warga Desa Sumberdadap Kecamatan Pucanglaban, Evana Nisaul Ammar, menyerahkan seekor kucing hutan Jawa ke Badan Konservasi dan Sumberdaya Alam (BKSDA) Kediri.

Kucing hutan Jawa atau masyarakat Jawa lebih mengenalnya dengan sebutan Macan Rembah ini sebelumnya memakan ternak milik warga sekitar.

Baca Juga: Tim BBKSDA Jatim Temukan Binatang Langka di Pulau Sempu

Untuk mengevakuasi kucing ini, BKSDA meminta bantuan ke Lembaga Edukasi Cinta Satwa dan Konservasi (CAKRA), untuk dilepasliarkan.

Menurut gadis kelahiran 1995 ini, kucing ini sudah terdeteksi sejak 3 bulan lalu.

Saat itu banyak ternak kelinci milik warga ditemukan mati, bekas digigit hewan buas.

"Awalnya enggak tahu kalau itu kucing, mikirnya ular, tikus atau garangan," ujarnya.

Namun beberapa hari terakhir, warga melihat kucing ini tengah memangsa ayam milik warga.

Orang tua Evana juga memergoki kucing ini tengah memakan ayam miliknya pada Jum’at (27/8/21) lalu.

Lalu warga berinisiatif menangkap kucing ini. Kucing ini dijebak menggunakan anak ayam yang ditaruh dalam kandang bambu pada Minggu (29/8/21) pagi, dan baru pada malamnya tertangkap.

Karena tahu kucing ini dilindungi dan mulai terancam punah, Evana selanjutnya menghubungi BKSDA untuk menyerahkan kucing ini. Lalu BKSDA menghubungi CAKRA.

Ketua CAKRA, Yuga Hermawan mengaku dihubungi BKSDA untuk mengevakuasi kucing ini.

Rencananya kucing berusia sekitar 4-6 bulan ini akan direhabilitasi sebelum dilepasliarkan.

Menurut Yuga, meski sekilas nampak sama dengan kucing biasa, kucing hutan ini memiliki perbedaan pada bulunya.

Baca Juga: Bikin Heboh! Ikan Paus Raksasa Terdampar di Perairan Tuban

"Motif totolnya solid, sementara kucing bengal totolnya ada lubang di tengah," terang Yuga.

Setelah diamankan, kucing ini masih menunjukan sifat alaminya. Saat didekati orang, kucing ini akan bersikap agresif dan mengintimidasi.

Bahkan saat diberikan maka pun, tangan pemberi makan tak luput dari serangannya.

Untuk menghindari luka, saat memberi pakan harus menggunakan sarung tangan khusus.

"Usianya sekitar 4-6 bulan. Jadi masih sangat muda dan mungkin masih belajar berburu," sambung Yuga.

Yuga melanjutkan, habitat kucing ini mulai dari wilayah perkebunan hingga hutan di pegunungan.

Sebelum ditangkap, banyak ditemukan kelinci dan ayam mati. Dengan banyaknya ternak mati ini, kuat dugaan kucing ini tak hanya 1, tapi sekeluarga.

Baca Juga: Bayi Kucing Hutan Gemparkan Warga Lamongan hingga BKSDA Turun Tangan

Induknya tengah mengajari anak-anaknya untuk belajar berburu bersama.

"Kadang mereka hanya menangkap buruan, kemudian dibunuh lalu ditinggalkan. Karena mereka hanya belajar berburu," ungkapnya.

Seringkali kucing ini hanya memakan bagian jeroan binatang buruannya. Kucing ini efektif mengendalikan hama tikus di alam.

Penyerahan kucing ini bukan yang pertama. Sebelumnya pihaknya juga pernah menerima kucing hutan dari warga.

Awalnya kucing itu hendak dijual di situs jual beli online oleh warga. Namun dengan pendekatan dan penjelasan, akhirnya kucing itu diserahkan untuk direhabilitasi dan dilepasliarkan.

"Penjualnya kami dekati dan kami edukasi, sehingga mau menyerahkan kucingnya. Jadi sudah ada dua warga Tulungagung yang dengan kesadaran menyerahkan kucing jenis ini ke BKSDA," pungkas Yuga. (t.ag/JP/rg4)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU