BACASAJA.ID - Puluhan siswa di SMKN 1 Rejotangan mengalami keracunan massal, Sabtu (9/10/2021) sore.
Hingga Minggu (10/10/21) masih ada 13 siswa yang dirawat di Puskesmas Banjarejo, Kecamatan Rejotangan. Sedang 12 siswa menjalani perawatan di rumah masing-masing.
Baca Juga: Keracunan Maut di Kediri, Balita Meregang Nyawa dan 3 Anggota Keluarga Kritis
Kapolsek Rejotangan, AKP Hery Poerwanto, mengatakan awalnya para siswa ini makan nasi kotak, dengan lauk mie dan telur pada Jum'at (8/10/21) lalu sekitar pukul 15.00.
“Nasi kotak dengan lauk berupa mie dan telur. Kemudian pulang ke rumah masing-masing,” terang Hery, Minggu (10/10/2021).
Nasi kotak itu berasal dari katering. Selepas pulang, beberapa siswa sudah merasakan gejala keracunan, seperti mual, muntah, diare dan pusing.
Karena Sabtu masih ada kegiatan, para siswa kembali ke sekolah. Saat menjalankan kegiatan itu, gejala keracunan kian parah, hingga belasan siswa harus dibawa ke Puskesmas Banjarejo untuk mendapat pertolongan medis.
“Semua mengalami gejala yang sama, mual, pusing, muntah dan ada yang diare. Kondisi para siswa masih stabil,” sambung Hery.
Dari pemeriksaan yang dilakukan dugaan keracunan berasal dari makanan katering yang dimakan para siswa.
Namun polisi melakukan pendalaman, lantaran makanan yang disantap para siswa berasal dari 3 katering yang berbeda.
“Kami masih melakukan penyelidikan untuk memastikan, makanan yang mana yang diduga menjadi pemicu,” ucap Hery.
Baca Juga: Keracunan Masal Siswa SMKN 1 Rejotangan Tulungagung, Polisi Ambil Sampel Makanan
Sementara itu Kepala Puskesmas Banjarejo, Tumini menjelaskan kondisi para siswa masih bergejala. Sejak kemarin, belasan siswa itu sudah ditangani oleh tenaga khusus.
Gejala yang dialami berbeda-beda, sesuai kondisi tubuhnya. Masa pemulihan akibat keracunan ini diperkirakan mencapai satu Minggu.
"Bisa 3 hari, 4 hari atau satu Minggu, tergantung kondisi kesehatannya," jelas Tumini.
Belasan siswa itu mulai berdatangan ke Puskesmas sejak Sabtu sore. Menurut Tumini, gejala yang dirasakan oleh siswa relatif lambat, terpaut sehari setelah makanan itu masuk.
Padahal biasanya gejala keracunan itu terlihat dalam hitungan jam.
Baca Juga: Ini Kandungan Umbi Gadung yang Sebabkan Kakek di Tulungagung Meninggal
Menurut Tumini ada 25 siswa yang mengalami gejala keracunan, 13 diantaranya masih dirawat.
"Dari diagnosa sementara masih suspek keracunan," jelasnya.
Ke 13 siswa itu kondisinya kian membaik. Sedang 12 lainya yang dirawat di rumah masih dipantau oleh Puskesmas Banjarejo.
Menurut Tumini, dari keterangan siswa, mereka mengatakan merasa pusing setelah makan nasi kotak dengan lauk mie dan telur (JP/t.ag).
Editor : Redaksi