BACASAJA.ID - Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak mengapresiasi buku Madzhab Dakwah Wasthiyah Sunan Ampel yang diterbitkan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA), Surabaya.
Menurut Emil, buku itu dapat menjadikan pemikiran dan referensi baru mengenai Keislaman Nusantara dan Wali Songo. Sebab, Keislaman di Indonesia tidak terlepas dari peran Wali Songo.
Baca juga: Wagub Emil Dardak : Jawa Timur Siap Uji Coba Vaksin BCG Baru
“Kami yakin impact-nya luar biasa dengan adanya buku ini. Terdapat kearifan lokal di dalamnya untuk memperkenalkan Islam Nusantara,” ujarnya usai Launching Buku Madzhab Dakwah Wasthiyah Sunan Ampel, Daya Center, Penguatan Kompetensi Penyuluh Agama Islam di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Jumat (26/3/2021).
Emil berharap, masyarakat mendapatkan pencerahan tentang ajaran Islam yang mengarahkan untuk adil, seimbang, bermaslahat, dan proporsional dalam semua dimensi kehidupan.
“Tidak hanya sebagai simbolis, namun ajaran Kanjeng Sunan Ampel mampu kita jaga, lestarikan, teruskan, dan kembangkan. Hingga kita betul-betul menjadi Islam yang moderat, toleran, inklusif, bisa menghargai, menghormati perbedaan-perbedaan di tengah keberagaman,” katanya.
Baca juga: Gubernur Khofifah-Wagub Emil Sampaikan Visi dan Misi di Hadapan Anggota DPRD Jatim
Emil Dardak yakin, buku Madzhab Dakwah Wasthiyah Sunan Ampel telah melalui proses yang panjang untuk bisa diterbitkan. Baik melalui FGD dan diskusi dengan para mubaligh, ulama, guru besar, sejarahwan Islam dan lainnya.
Sementara itu, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas mengajak Civitas Kampus UINSA Surabaya, ikut mencerahkan dan memberikan edukasi secara optimal.
Baca juga: Ayah Wagub Jatim Meninggal Dunia, Supir Ngantuk Penyebab Kecelakaan
"Apalagi di tengah menguatnya narasi ajaran agama yang masih banyak ditafsirkan sebagai alat politik atau alat kepentingan tertentu, ketimbang sebagai inspirasi," katanya.
Karena itu, Kampus UINSA khususnya Fakultas Dakwah dan Komunikasi harus memiliki upaya yang kuat dan sistematis untuk mengarahkan energi umat Islam ke arah yang lebih esensial. Sehingga, agama akan lebih kontributif terhadap peradaban. (byta)
Editor : Redaksi