Bupati Mundjidah: Sejahterakan Petani Tembakau

bacasaja.id
Bupati Jombang Mundjidah Wahab bersama Wabup Sumrambah

BACASAJA.ID-Bupati Jombang Mundjidah Wahab meminta para petani tembakau tetap semangat untuk terus meningkatkan kualitas tanamannya. Tembakau berkualitas baik, maka akan menarik pabrikan untuk bekerja sama atau membeli secara langsung.

"Saya berharap petani dapat terus berjaya, tentunya hal ini tidak lepas dari dukungan para stakeholder di dalamnya," kata Mundjidah didampingi Wabup Sumrambah di acara Musyawarah Daerah ke-3, Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Timur periode 2021-2026 di ruang Bung Tomo Pemkab Jombang, Sabtu (10/4/2021)

Baca juga: Hari Antinarkoba Internasional, Bupati Mundjidah Wahab Ganjar Satresnarkoba Polres Jombang Penghargaan

Disebutkan luas areal tanaman tembakau di Jombang Tahun 2020 seluas 5.317 hektar tersebar di 6 kecamatan. Yakni Ploso, Plandaan, Kabuh, Kudu, Ngusikan dan Bareng. Kabupaten Jombang memiliki varietas tembakau unggul lokal. Sebut saja tembakau varietas Jinten Pakpie dan Manilo.

Tembakau rajangan Jombang, lanjut Mundjidah, juga sudah memiliki karakterisasi dan sudah dikenal oleh pabrikan dan pasar tembakau dengan sebutan Pakpie.

"Adanya Asosiasi ini sudah seharusnya saling bersinergi, bersaing secara sehat yang muaranya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh anggotanya, terutama para petani tembakau," ucap Mundjidah.

Bupati menginginkan APTI Jawa Timur mampu mensinergikan semua stakeholder IHT (Industri Hasil Tembakau), untuk mensejahterakan buruh tani, buruh industri rokok.

Baca juga: Unwaha Jombang Bangun Gedung Baru Bantuan Presiden

Ketua DPN APTI Soeseno menambahkan tembakau di Jawa Timur masih menjadi primadona. Betapa tidak, Jatim merupakan penyuplai tembakau terbesar tingkat nasional. Harapannya petani semakin bersemangat, produk tembakau semakin meningkat.

“Produksi tembakau di Jatim sangat besar, mencapai 110 ribu ton per tahun. Jumlah tersebut merupakan 60 persen dari produksi tembakau nasional. Kalau petani tembakau Jatim mogok, maka industri rokok tidak ada atau tutup,” kata Soeseno

 Tembakau merupakan salah satu komoditi unggulan di Indonesia, yang mampu menyerap tenaga kerja, menyumbangkan cukai dan pajak-pajak lain. Industri Hasil Tembakau (IHT) di Indonesia memiliki peran cukup besar terhadap penerimaan negara melalui pajak dan cukai.

Baca juga: Rapat Malam Hari, Bupati Jombang Pasrah ke DPRD soal Dua Raperda

Selain itu, kehadiran IHT juga memberi dampak positif lain, seperti penyerapan tenaga kerja, penerimaan dan perlindungan terhadap petani tembakau dan dampak ganda yang lain.

Soeseno menjelaskan ke depannya tantangan organisasi APTI dan sektor pertembakauan akan semakin berat. Untuk itu, ia meminta agar jajaran pengurus APTI, utamanya di Jatim bekerja lebih giat dan bersemangat, memperkuat organisasi dan memperkuat sinergitas dengan seluruh pemangku kepentingan.

Sementara itu, Ketua DPD APTI Jawa Timur terpilih, Kamudi, siap memajukan petani tembakau di wilayahnya. Namun demikian, ia berharap ada perhatian dari pemerintah terkait nasib petani, terutama untuk peningkatan kualitas petani dan memajukan petani tembakau di Provinsi Jawa Timur (ftr)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru