Ternyata Ini Penyebab Lumba-lumba dan Paus Terdampar menurut BPSP

bacasaja.id
Warga dan nelayan berusaha mendorong lumba-lumba yang terdampar menuju perairan yang lebih dalam.

BACASAJA.ID - Dalam beberapa hari terakhir, 2 kejadian mamalia laut terdampar terjadi di perairan Tulungagung.

Pada Sabtu (4/9/21) ada anak paus yang terdampar di Pantai Sine, Desa Kalibatur Kecamatan Kalidawir.

Baca juga: Bikin Heboh! Ikan Paus Raksasa Terdampar di Perairan Tuban

Lalu pada Minggu (5/9/21) pagi 3 lumba-lumba terdampar di Pantai Sidem Desa Besole Kecamatan Besuki.

1 dari 3 lumba-lumba itu gagal diselamatkan dan mati. Lalu apa yang sebabkan fenomena terdamparnya mamalia laut ini?

Analis Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja Jawa Timur, Suwardi jelaskan mamalia ini menepi karena kondisi cuaca buruk di tengah laut.

Akibatnya, mamalia laut tersebut sengaja menghindari cuaca buruk dan menepi di dekat kawasan pantai guna mencari perlindungan.

“Kalau melihat cuaca di laut saat ini kurang bersahabat dan banyak badai, kemungkinan besar mamalia laut seperti lumba-lumba maupun paus minggir karena kondisi cuaca,” kata Suwandi, Minggu (5/9/2021).

Suwardi melanjutkan, fenomena ini tak hanya terjadi di Tulungagung. Dari laporan yang diterimanya, kejadian serupa juga terjadi di Bali.

Baca juga: Seekor Ikan Paus Ditemukan Termutilasi di Pantai Bangkalan

Menurut Suwardi, selain cuaca buruk, fenomena ini diduga juga disebabkan mamalia ini alami disorientasi, seperti terluka atau sakit.

“Atau bisa juga terkena jaring nelayan. Banyak faktor sebetulnya,” jelasnya.

Pihaknya menghimbau agar masyarakat memberikan perlindungan dan bantuan pada mamalia itu, saat terdampar. Sebab mamalia ini merupakan binatang yang dilindungi.

“Semua mamalia laut dilindungi, mulai paus, lumba-luma hingga dugong dan lainnya,” imbuhnya.

Baca juga: FOTO: Evakuasi Bangkai Paus Terdampar

Masyarakat bisa melaporkan temuan mamalia terdampar pada petugas, seperti TNI AL, Polisi, Dinas Kelautan maupun otoritas pelabuhan. Sehingga bisa dilakukan penyelamatan pada mamalia itu.

“Kalau kondisinya masih hidup usahakan tetap di air jangan ditarik ke darat. Jika sehat bisa didorong ke tengah laut,” jelasnya.

Namun apabila mamalia laut kondisinya sakit atau mengalami kelelahan, mamalia laut tersebut seyogyanya ditempatkan pada air yang relatif tenang dan terhindar dari hempasan ombak secara langsung. Langkah itu dinilai akan membantu proses pemulihan.

“Usahakan jangan banyak menyentuhkannya, terutama bagian sirip dan ekor, karena itu yang akan digunakan untuk berenang, jangan sampai mengalami luka,” imbuhnya (JP/t.ag).

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru