Masuk Trenggalek, Wajib Rapid Test Antigen

bacasaja.id
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin meninjau lpelaksanaan pemeriksaan Rapid Antigen dan Operasi Yustisi penegakan protokol kesehatan

BACASAJA.ID - Pemerintah Kabupaten Trenggalek memberlakukan pemeriksaan Rapid Test Antigen kepada warga yang melakukan perjalanan. Baik yang masuk maupun tinggal sementara waktu di Trenggalek. Kebijakan ini berlaku di masa libur Natal dan Tahun Baru 2021 ini.

Dua titik pemeriksaan dipersiapkan, Puskesmas Baruharjo. Pintu pemeriksaan dari arah Tulungagung. Lalu  Puskesmas Pucanganak, pintu pemeriksaan pelaku perjalanan dari arah Ponorogo.

Baca juga: Pengusaha RHU Surabaya Keluhkan Penyediaan Rapid Test

Semua ini dilakukan untuk meminimalisir penyebaran Covid 19 di Trenggalek, mengingat ada kecenderungan peningkatan kasus ketika ada libur panjang.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin usai meninjau langsung pelaksanaan pemeriksaan Rapid Antigen dan Operasi Yustisi penegakan protokol kesehatan, menjelaskan  pihaknya bersama 3 pilar melakukan operasi gabungan.

"Pertama operasi yustisi untuk penegakan protokol kesehatan. Kemudian sekaligus kita ingin memitigasi resiko penyebaran Covid melalui pelaksanaan random sampling Rapid Antigen kepada para pelaku perjalanan yang masuk ke Kabupaten Trenggalek yang mempunyai tujuan untuk menetap di Kabupaten Trenggalek beberapa waktu selama libur natal dan tahun baru," ujarnya, Kamis (24/12/2020).

Baca juga: Kasus Rapid Test Antigen Bekas, seluruh Direksi Kimia Farma Dipecat

Didampingi Komandan Kodim 0806 Trenggalek, Letkol Arh. Uun Samson Sugiarto dan Kapolres Trenggalek, AKBP Dony Satria Sembiring, pria yang akrab disapa Gus Ipin ini menambahkan, "kita terus melakukan target, akan tetapi tahap pertama perkelompok 50-50 orang. Ini fase pertama di pagi hari ini. "

"Tadi kita cek, data sudah ada 20 orang yang masuk pengecekan dan 17 diantaranya non reaktif dan 3 masih menunggu hasil serta ada beberapa yang mengantri," lanjut Ipin.

 

Baca juga: Tarif Rapid Test Antigen di Stasiun Turun Jadi Rp 85.000

 Kalau mereka reaktif dan mereka menggunakan kendaraan umum, menurut bupati, akan d karantina. "Kita pisahkan dengan pelaku perjalanan yang lain. Sedangkan kalau mereka reaktif sekeluarga dalam satu kendaraan pribadi, maka nanti kita pertimbangkan apa mungkin mereka bisa pulang ke tempat tinggal secara aman.," papar politisi PDIP ini.

Disebutkan, pihaknya menyiapkan sekitar 3.000 hingga 5.000 Rapid Antigen. " Bisa kita tambah, namun kita lihat dulu perkembangan hari ini," tutup suami Novita Hardini itu. (J/g)

Editor : Redaksi

Hukum
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru