JAKARTA - Anggota Komisi II DPR RI menyoroti pengeluaran anggaran negara yang cukup tinggi untuk membiayai kebutuhan operasional saat upacara HUT ke-70 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Pemerintah diminta memberi penjelasan, apalagi muncul informasi ada banyak kendaraan yang disewa untuk menunjang pelaksanaan momen 17 Agustusan di IKN.
"Bukankah ini pemborosan anggaran? Padahal, masih banyak rakyat yang dihantui kondisi ekonomi yang berat, bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari saja sangat susah," kata Guspardi Gaus dalam keterangannya dikutip dari Parlementaria DPR RI , Kamis (8/8/2024).
Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
Guspardi menegaskan Pemerintah seharusnya mempertimbangkan kondisi perekonomian Indonesia saat mengambil keputusan. Hal itu agar jangan sampai kebijakan yang diambil Pemerintah mengesampingkan kepentingan masyarakat hanya untuk memenuhi ego penguasa semata.
"Jangan sampai masyarakat menilai Pemerintah terkesan tidak peka dengan keadaan ekonomi masyarakat yang sedang sulit, karena dikabarkan Pemerintah telah menyewa sekitar 1.000 mobil dan ratusan kamar hotel mewah untuk tamu dalam perayaan HUT ke-79 RI di IKN," jelas Politisi Fraksi PAN ini.
Diinformasikan, Pemerintah disebut akan menyewa mobil Alphard seharga Rp 25 juta per unit untuk mobilisasi para tamu undangan dari dan ke IKN utamanya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Kabar yang disampaikan pihak rental, Pemerintah menyewa hingga 1.000 unit mobil Alphard, meski ada juga informasi yang menyebut Pemerintah menyewa 100 mobil Alphard untuk tamu negara dan tamu VVIP.
“Sebenarnya miris ya. Apakah sewa mobil mewah lebih penting dibandingkan dengan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur?”
Meskipun demikian, Pemerintah telah membantah menyewa banyak monil Alphard serta mengaku hanya menyiapkan transportasi massal berupa bus sebanyak 200 unit untuk tamu undangan, dan mobil khusus untuk rangkaian kendaraan bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: IKN Ditarget Selesai 2028, Komisi II DPR RI Beri Pesan Begini ke Prabowo
Guspardi menilai, Pemerintah seharusnya bisa lebih bijaksana mempertimbangkan cost yang membengkak untuk penyelenggaraan peringatan HUT RI di IKN. Mengingat fasilitas di IKN belum lengkap sehingga ada banyak kebutuhan tambahan yang diperlukan dalam pelaksanaannya.
“Sebenarnya miris ya. Apakah sewa mobil mewah lebih penting dibandingkan dengan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur?” tutur Guspardi.
Guspardi juga menyinggung soal harga hotel dan sewa mobil yang melonjak naik jelang peringatan HUT RI IKN. Menurutnya, hal itu akan mengundang kecemburuan sosial di tengah keadaan ekonomi yang seperti disampaikan Presiden Jokowi, sedang tidak baik-baik saja. “Ini sesuatu yang tidak kondusif,” ungkap Guspardi.
Baca Juga: Istana Negara dan Istana Garuda IKN Tuntas Dibangun, Dirjen Cipta Karya: Asli Karya Anak Bangsa
Pihak pengusaha rental sempat mengatakan lonjakan harga sewa terjadi akibat jumlah mobil yang disewa diklaim lebih kurang mencapai 1.000 unit. Bahkan harga sewa mobil Alphard dari biasanya Rp 7 juta per hari naik cukup signifikan menjadi Rp 25 juta per hari.
Karena jumlah sebanyak itu tak tak semua bisa dipenuhi oleh asosiasi rental kendaraan Kalimantan Timur, maka kebutuhan mobil didatangkan dari luar daerah, termasuk dari Jakarta, sejumlah daerah di Pulau Jawa, hingga Sulawesi untuk memenuhi permintaan.
Akibatnya, harga sewa rental mobil di Kaltim melonjak tinggi karena ada biaya untuk mendatangkan kendaraan dari daerah lain. Guspardi menyebut, Pemerintah seharusnya tidak memaksakan kondisi. “Mestinya Pemerintah tidak menerima tawaran begitu saja yang digunakan hanya untuk acara seremonial,” tukas Legislator asal Sumatera Barat tersebut. (*)
Editor : Redaksi