Imbas Sapi Mati, 6 Warga Tulungagung Terindikasi Tertular Anthrax

author bacasaja.id

- Pewarta

Senin, 07 Jun 2021 15:27 WIB

Imbas Sapi Mati, 6 Warga Tulungagung Terindikasi Tertular Anthrax

i

Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Kasil Rokhmat saat menunjukkan luka yang disebabkan oleh bakteri anthrax

BACASAJA.ID- Bakteri anthrax yang membunuh puluhan sapi di Desa Sidomulyo Kecamatan Pagerwojo, telah menular ke manusia. Setidaknya sudah ada 6 orang yang terindikasi tertular bakteri yang menjangkiti ternak sapi tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Kasil Rokhmat saat dikonfirmasi mengatakan saat ini sudah dilakukan pengambilan sampel swab luka dari 6 warga tersebut.

Baca Juga: Pemkab Tulungagung Tandatangani NPHD Untuk KPU dan Bawaslu

Sampel itu sedang diuji laboratorium di UGM (Universitas Gajah Mada) Jogjakarta, dan pihaknya tengah menunggu hasilnya. “Kita menjumpai ada beberapa orang yang gejalanya mirip terkena anthrax,” ujar Kasil Rokhmat, Senin (7/6/21).

Terhadap orang yang terindikasi terkena bakteri anthrax itu, pihaknya sudah melakukan pengobatan, dengan memberikan antibiotik.

Untuk mengetahui sejauh mana bakteri itu menular dari sapi ke manusia atau dari manusia ke manusia, pihaknya melakukan tracing. “Kita tidak menjumpai yang lain (tertular),” terangnya.

Gejala kulit yang terkena anthrax adalah luka bundar seperti cincin dengan bagian tengah menghitam. Bagian hitam ini mengeras mirip batu bara.

Gejala ini telah ditemukan pada peternak atau warga yang berinteraksi dengan sapi. “Alamdulillah orangnya baik-baik saja,” katanya.

Baca Juga: Lelang Perdana Kendaraan Pemkab Tulungagung, Ambulans Sepi Peminat RX King Paling Diminati

Warga yang terindikasi Anthrax untuk sementara waktu diminta mengurangi interaksi dengan orang lain. Mereka akan diobati hingga sembuh menggunakan antibiotik. “Bisa sembuh, tapi terus kita pantau,” jelasnya.

Pemantauan dilakukan dalam jangka waktu hingga setahun. Selain menginfeksi kulit, anthrax dapat menimbulkan dampak terburuk berupa kematian.

Kematian terjadi jika spora bakteri anthrax terbang dan terhirup kedalam pernafasan. Saat berada di pernafasan, anthrax akan menginfeksi otak dan timbulkan kematian. “Bisa menyerang ke otak sehingga kejang dan meninggal,” paparnya.

Baca Juga: Pemkab Tulungagung Mulai Lelang Kendaraan Bermotornya

Terakhir dirinya berpesan pada peternak untuk selalu menjaga kebersihan kandang. Jika ditemukan gejala ternak sakit, agar segera melaporkan ke posko yang telah dibentuk di desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Trenggalek itu.

Pada akhir Mei 2021 lalu, puluhan ternak sapi dan kambing di Desa Sidomulyo mati secara beruntun. Awalnya warga menduga ternak itu mati karena di santet.

Namun dari pemeriksaan petugas dinas peternakan Kabupaten Tulungagung dan Provinsi Jawa Timur, diketahui ternak itu mati akibat bakteri Anthrax (Noyo/JP).

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU