Varian Baru Covid-19 Bangkalan Masih Diteliti Unair, Ini Alasannya

author bacasaja.id

- Pewarta

Rabu, 09 Jun 2021 22:30 WIB

Varian Baru Covid-19 Bangkalan Masih Diteliti Unair, Ini Alasannya

i

Rektor Univeritas Airlangga (Unair) Kota Surabaya, Prof. Moh. Nasih bersama Wakil Rektor Bidang Internasional, Digitalisasi dan Informasi (Warek IDI Unair) dr Muhammad Miftahussurrus.

 BACASAJA.ID - Varian baru atau mutasi baru Covid - 19 dikabarkan telah muncul di Kabupaten Bangkalan akibat munculnya lonjakan kasus terinfeksi.

Menurut, Rektor Universitas Airlangga (Unair) Kota Surabaya, Prof. Moh. Nasih mengatakan jika varian baru mutan Afrika Selatan dan India belum diketahui.

Baca Juga: Cegah Masuknya Covid-19 Varian Omicron, Pemerintah Perketat Pintu Masuk ke Wilayah NKRI

Dia mengatakan, jika Institute of Tropical Disease (ITD) masih melakukan proses identifikasi.

"Beberapa sample itu baru masuk kemarin. Mungkin hari sabtu atau minggu baru kita identifikasi," ujar Prof. Nasih, Rabu 9 Juni 2021.

Prof. Nasih mengungkapkan, jika virus varian baru yang sudah muncul di masyarakat sudah ditemukan sebelumnya, yakni varian B.1.1.7 UK atau varian virus yang berasal dari Negara Inggris.

"Yang kasus Bangkalan ini masih diperiksa di Institute of Tropical Disease (ITD). Banyak sample yang masuk, hasilnya baru hari sabtu atau minggu baru bisa diketahui
Nah temuan kasus yang tersebar adalah varian yang sudah ditemukan lama jadi bukan kasus yang sekarang, tapi kasus varian baru ini memang sudah ada di Jatim dan sudah menyebar," jelasnya.

Virus varian baru B.1.1.7 itu kata Prof. Nasih berasal dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan bukan kasus yang terjadi Kabupaten Bangkalan saat ini.

Baca Juga: Bersiap Hadapi Varian Corona AY.4.2 dari Inggris, Menkes: Tahun Depan banyak Agenda Penting

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Internasional, Digitalisasi dan Informasi (Warek IDI Unair) dr Muhammad Miftahussurrus mengatakan, jika kasus Bangkalan harus disikapi secara bijak.

Dia mengatakan, bahwa bukan faktor virusnya saja, tapi juga soal varian mutan di Bangkalan juga harus ditunggu hasil identifikasinya dari ITD.

"Karena tidak hanya pada pentingnya temuan tapi juga berbicara psikologis masyarakat," ucap dr Muhammad Miftahussurrus.

Baca Juga: Tetap Waspada, Begini Jurus Jawa Timur Cegah Gelombang Ketiga Covid-19

Menurutnya, Pemerintah juga harus melakukan terapi dan test dengan cepat. Hal ini seperti yang telah dilakukan Kota Surabaya yang sudah bekerjasama dengan 5 rumah sakit yang terdekat dengan Bangkalan

Hingga saat ini, total sebanyak 40 sample dari kasus Kabupaten Bangkalan masih masuk proses identifikasi oleh ITD

"Sample Bangkalan itu baru diterima ITD dua hari yang lalu dan ada 40 sample yang sedang dikerjakan karena tidak bisa hasilnya secepat PCR," tandas dr Muhammad Miftahussurrus. (byta)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU