BACASAJA.ID- Pemerintah memberikan vaksin ke 3 bagi tenaga kesehatan (nakes). Pemberian vaksin ke 3 ini sebagai booster (pendongkrak) imun Covid-19.
Vaksin yang diberikan adalah moderna. Sayangnya, sejak dilaksanakan beberapa hari lalu, nakes di Tulungagung baru 1 persen yang mendapat booster vaksin ini.
Baca Juga: Sinergi Bersama TNI, Lapas Surabaya Gelar Vaksinasi COVID-19 Dosis Ketiga
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, Kasil Rokhmat menjelaskan masih minimnya nakes yang mendapat booster ini.
“Karena vaksin Moderna ini selalu dibarengi KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi),” jelas Kasil, Selasa (10/8/21).
Lantaran timbul KIPI, maka pemberian booster untuk nakes tidak bisa diberikan secara bersamaan. Nakes disuntik booster secara bergantian, agar pelayanan kesehatan tidak berhenti.
“Di suatu puskesmas ada 100 orang, yang divaskin 25 dulu, nunggu KIPI nya sembuh baru berikutnya,” jelasnya.
KIPI yang biasanya muncul setelah pemberian booster adalah nyeri tempat suntikan, linu-linu, hingga demam mencapai 49 derajat Celcius.
Baca Juga: Capaian Vaksinasi Booster Jatim Tertinggi Nasional
KIPI vaksin Moderna dianggap lebih tinggi dibanding Sinovac atau Astra Zeneca. KIPI ini biasanya berlangsung selama 3-4 hari.
“Yang disuntik kemarin di Dinkes hari Jum’at (6/8/21), sampai Senin masih belum bisa masuk (kerja),” jelasnya.
Untuk penanganan KIPI pasca pemberian booster, mereka diberikan obat sesuai dengan gejala KIPI yang muncul.
Seperti jika panas maka cukup diberi obat penurun panas, seperti Paracetamol atau sejenisnya.
Baca Juga: Banjir Peminat, Lansia di Kota Blitar Antusias Ikuti Launching Vaksinasi Booster
Dengan kondisi ini, pihaknya tak bisa memastikan pemberian booster bagi 5.260 nakes di Tulungagung. Kondisi ini ditambah banyaknya nakes yang menjadi penyintas Covid-19.
Vaksin Moderna sendiri merupakan vaksin MRNA atau dibuat dari virus hidup yang dilemahkan. Vaksin ini mempunyai kadaluarsa sejak 3 bulan diproduksi. Vaksin yang dikirim ke Tulungagung kadaluarsa bulan Oktober 2021.
“Penyintas yang terakhir itu baru boleh di vaksin pada bulan 11 itu, jadi agak susah kita,” jelasnya.
Jika terjadi demikian, maka vaksin yang tidak digunakan bakal dialihkan ke masyarakat umum. (t.ag/JP).
Editor : Redaksi