Lonjakan Pasien akibat Klaster Isoman, Dandim Ajak Pasien Tempati Isoter

author bacasaja.id

- Pewarta

Senin, 16 Agu 2021 21:15 WIB

Lonjakan Pasien akibat Klaster Isoman, Dandim Ajak Pasien Tempati Isoter

i

Salah satu lokasi Isoter di Tulungagung.

BACASAJA.ID - Kasus konfirmasi positif covid 19 Kabupaten Tulungagung alami lonjakan tajam dalam beberapa hari terakhir.

Bahkan pada Jum’at (13/8/21) lalu, tercatat 241 penambahan kasus baru. Padahal rerata tiap hari kasus yang terkonfirmasi sekitar 50-70 orang.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Kecamatan Mojowarno Jombang Evakuasi 5 Pasien Positif ke Rumah Sehat

Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung menyebut penambahan ini didominasi klaster keluarga dari pasien yang isoman. Padahal seharusnya pasien isoman dirawat di lokasi isolasi terpusat (isoter) di beberapa lokasi.

Satgas menilai isoter yang digagas oleh TNI ini tak ditempati atau kosong. Menanggapi hal itu, Komandan Kodim 0807/Tulungagung, Letkol Inf. Mulyo Junaidi membantah jika isoter tak pernah terisi pasien covid-19 atau tak berfungsi.

Menurut Dandim, isoter sudah dijalankan dan sudah mulai dihuni oleh pasien covid-19.

“Kalau belum terisi sih enggak, sudah terisi tapi belum banyak,” jelas Dandim, Senin (16/8/21).

Belum maksimalnya isoter ini kata Dandim disebabkan stigma yang muncul pada masyarakat jika dirawat di isoter. Padahal menurutnya di isoter perawatan pasien lebih terjamin dan terpantau dibandingkan isoman.

“Justifikasi terhadap sosial masyarakat saat dikatakan positif itu kadang menolak,” katanya.

Kelemahan lain dari isoman adalah sulitnya pemantauan terhadap pasien. Dalam satu desa terkadang terdapat lebih 10 rumah dengan pasien isoman, sedang jumlah nakes dan bidan desa hanya satu.

Baca Juga: Bersiap PTM Terbatas, Pemkab Tulungagung bakal Pindahkan Pasien Isoter dari Sekolah

Dengan isoter, pasien yang positif covid-19 di wilayah kecamatan dikumpulkan dalam 1 tempat. Pemantauan mereka lebih mudah dan tenaga kesehatan bisa bergantian memantau kesehatan mereka.

“Kita tampung untuk kita isoter, jadi nakesnya bisa ngecek,” kata Dandim.

Lalu apa yang dilakukan oleh pihaknya agar masyarakat mau menempati lokasi isoter yang sudah disiapkan?

Menurut Dandim, pihaknya melakukan pendekatan secara persuasif terhadap masyarakat. Mereka diberikan pengertian terhadap pentingnya isoter.

Hasilnya, dalam 2 hari pasien yang menempati isoter alami peningkatan.

Baca Juga: SMPN 62 Surabaya jadi Lokasi Isoter Surabaya Timur, Dandim 0831: Agar Terpantau dengan Baik

“Awalnya sekitar 40an, setelah kita bujuk selama 2 hari ini menjadi sekitar 140an,” terangnya.

Semua kebutuhan dasar pasien isoter akan dicukupi, seperti obat-obatan dan kebutuhan makan. Tulungagung menyiapkan 6 lokasi isoter.

Beberapa diantaranya berada di wilayah Kota, Kauman, Ngunut, Kedungwaru, Sumbergempol dan Pakel.

Untuk wilayah kota berada di SDN Kampungdalem dan sebuah bangunan bekas hotel di Kelurahan Bago. (t.ag/JP/rg4)

Editor : Redaksi

BERITA TERBARU