Lima Teroris Ditangkap, DPRD Jawa Timur: Jatim jadi Zona Merah Aliran Radikal Ekstrem

author bacasaja.id

- Pewarta

Kamis, 11 Nov 2021 15:00 WIB

Lima Teroris Ditangkap, DPRD Jawa Timur: Jatim jadi Zona Merah Aliran Radikal Ekstrem

i

Anggota DPRD Jatim. (JNR)

BACASAJA.ID - Penangkapan terduga teroris oleh Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menjadi bukti bahwa Jawa Timur menjadi zona merah aliran radikal ekstrem. Apalagi, kelima terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) ini ditangkap di wilayah yang berbeda-beda.

Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih. Menurut dia, tak bisa dipungkiri lagi, Jatim memang menjadi zona merah aliran radikal ekstrem.

Baca Juga: TransJatim Hadir di Malang Raya, DPRD Jatim: Solusi Hadapi Kemacetan Kronis

“Jatim menjadi zona merah aliran radikal ekstrem. Beberapa kali pergerakan dan penangkapan jaringan teroris di Jatim dan peristiwa Surabaya-Sidoarjo yang lalu itu menjadi bukti terjelasnya,” kata Hikmah dikutip dari laman Kominfo Jatim, Kamis (11/11/2021).

Politisi PKB ini pun berharap soal terorisme ini harus direspon secara serius. Pasalnya, Hikmah menyebut sel-sel mereka bergerak cepat dan efektif dalam merekrut banyak anak muda, perempuan hingga keluarga.

“Kami berharap soal terorisme ini tidak direspon dengan hangat-hangat tahi ayam,” pintanya.

Sementara, Ketua Komisi E DPRD Jatim Wara Sundari Renny Pramana pun angkat suara. Pihaknya meminta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim meningkatkan pengawasan terhadap ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

Baca Juga: Buka Musda VI DKJT, Wakil Ketua DPRD Jatim: Budaya Harus Jadi Fondasi Pembangunan Daerah

“Bakesbangpol tolong cermati dan monitor hal ini. Tolong cermati gelagat perkembangan radikalisme dan terorisme karena ini merisaukan dan mengkhawatirkan kita semua,” pinta Kakak kandung Pramono Anung ini.

Ditambahkan Politisi PDI Perjuangan ini, dalam hal membumikan pancasila, Bakesbangpol harus bersinergi dengan pemangku kepentingan yang lain. Termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan lainnya, termasuk dalam mencermati dinamika dan persoalan yang ada.

“Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini kemudian fungsi Bakesbangpol dalam membumikan Pancasila ini termasuk untuk mendeteksi dini gelagat dinamika persoalan yang ada,” pungkas Renny.

Baca Juga: Hilang 5 Hari, Mantan Ketua DPRD Jatim Kusnadi: Saya Tidak Diculik!

Terpisah, anggota DPRD Jatim yang juga mantan Pangdam Bukit Barisan, Mayjen TNI (Purn) Istu Hari Subagio ini menegaskan perlu ada peningkatan kewaspadaan bagi seluruh warga tentang tamu wajib lapor 1×24 jam.

“Waspadai orang baru, giat lain yang mencurigakan wajib lapor RT/RW. Aparat Teritorial (Apter) sinergi dengan Aparat Keamanan (Apkam) melakukan seperti melakukampatroli ke desa-desa dan perkotaan,” tandas Istu yang juga Ketua Komisi A DPRD Jatim ini.

Perlu diketahui bahwa total tersangka teroris yang ditangkap di Jatim ada 5 orang. Adapun inisial tersangka dan lokasi penangkapannya yakni BA di Bojonegoro, AS di Gresik, RH alias AH di Kediri, AN di Kediri, MA di Sumenep. (JNR/RG4)

Editor : Redaksi

Tag :

BERITA TERBARU