BACASAJA.ID - Penyebaran COVID-19 kian meningkat selama sebulan belakangan. Hal itu membuat kalangan DPRD Jatim berupaya untuk menambah alokasi anggaran vaksinasi Covid-19.
Gelontoran dana dari anggaran tak terduga itu direncanakan dibahas dalam P-APBD Jatim 2021 dalam waktu dekat. Pernyataan itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah, Selasa (29/6/2021).
Baca Juga: TransJatim Hadir di Malang Raya, DPRD Jatim: Solusi Hadapi Kemacetan Kronis
"Realisasi penggunaan dana tak terduga untuk penanganan Covid-19 di Jatim tahun 2020 hanya di kisaran 73 persen. Sehingga efektifitas perencanaan dan pelaksanaan perlu ditingkatkan," kata Anik politikus fraksi PKB.
Pertimbangan lainnya, lanjut Anik Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) APBD Jatim 2020 juga cukup besar yakni Rp.3,7 triliun atau setara 11,46 persen dari kekuatan APBD Jatim 2020 sebesar Rp.34,5 triliun.
"Kami akan dorong realokasi anggaran untuk vaksinasi ditingkatkan dua kali lipat dari tahun sebelumnya agar kekebalan komunitas (Herd Immunity) bisa segera terwujud," jelasnya.
Baca Juga: Buka Musda VI DKJT, Wakil Ketua DPRD Jatim: Budaya Harus Jadi Fondasi Pembangunan Daerah
Diakui Anik, dari sisi kemampuan anggaran dan aturan tidak ada persoalan yang berarti. Bahkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga memiliki good will yang sama dengan kalangan DPRD Jatim.
"Jadi yang perlu dipersiapkan adalah menyiapkan SDM untuk vaksinasi agar bisa tepat sasaran dan tepat waktu. Mengingat, vaksinasi nantinya juga akan menyasar anak-anak muda," ungkapnya.
Baca Juga: Hilang 5 Hari, Mantan Ketua DPRD Jatim Kusnadi: Saya Tidak Diculik!
Di sisi lain, refocusing anggaran juga akan membantu sosialisasi prokes yang lebih massif dan penerapan PPKM Mikro yang lebih ketat. Mengingat, vokasi prokes masih sangat diperlukan akibat masih adanya sebagian masyarakat yang masih meyakini Covid-19 tidak ada dan tak berbahaya.
"Kalau perlu Satgas Covid-19 mulai tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, desa hingga sekolah diperkuat untuk membantu persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka bagi daerah-daerah yang masuk zona hijau dan kuning," kata politikus asal Sidoarjo. (rga)
Editor : Redaksi